📍chapter 11.

448 56 13
                                    

Jangan lupa VOTE dulu ya!

Follow Instagram :
@mandayntaa_



HAPPY READING!!!!

•••••

Besok adalah hari di mana Raswa akan mengikuti lomba seni tari di sekolah milik keluarga Cramheld. Sudah seharian ini ia berlatih tanpa lelah. Walaupun Raswa sering mendapatkan penghargaan dan sering memenangkan lomba tari Internasional. Tapi ia harus tetap berlatih agar tidak keliru saat lomba dimulai nanti.

Terlihat, di kamar Raswa ada banyak piala berjejer rapih di rak kaca besar dekat balkon kamarnya, dari yang kecil hingga besar melebihi ukuran manusia. Piala itu bukan sembarang piala, di mana piala itu di buat dengan ukiran yang menarik juga tidak akan mudah hancur.

Semenjak masuk SMA, Raswa tidak terlalu rutin lagi mengikuti kegiatan seni tari. Begitupun dengan bidang yang lainnya.

Kini, gadis itu tengah berlatih di halaman depan rumahnya. Ia memakai training, baju kaos hitam, dan memakai sepatu sport miliknya. Kata Raswa, hitung-hitung olahraga.

Ia berlatih dengan semangat, senyum cantiknya selalu terpancar di bibirnya yang indah. Raswa bisa latihan tanpa gangguan seperti biasanya, selalu ada Clora yang teriak-teriak karena dia bilang Raswa membuat malu saja.

Dan hari ini, Clora sedang tidak di rumah ini. Ia sedang berada di kediaman Cramheld family's karena ia sekarang lebih nyaman berada di sana.

Iya, yang sedang Raswa tempati sekarang, bukanlah kediaman Cramheld yang sesungguhnya. Kediaman mereka yang sesungguhnya berada jauh dari sini, namun rumah itu tiga kali lipat lebih besar dari yang Raswa tempatkan sekarang. Ukirannya juga jauh lebih unik dan menggelegar, khas negara Perancis. Mungkin tidak pantas dikatakan rumah lagi, tapi istana yang megah.

Karena apa? Banyak musuh bisnis Arnand-ayahnya yang berada di mana-mana. Maka dari itu, Arnand memang jarang terlihat di rumah ini. Yang orang-orang luar tahu, bahwa Arnand hanya tinggal di rumah besar itu seorang diri. Serapih mungkin, Arnand menutupi identitas keluarganya. Ia tidak mau, Raswa, Clora dan Vian kena imbasnya. Cukup Ressy, waktu keduanya belum mempunyai anak.

Jika Arnand ingin ke rumah ini, maka ia harus memastikan keadaan sekitar aman. Seribet itu? Memang, musuh bisnis Arnand itu mendunia, setiap sudut dunia terdapat banyak perusahaan miliknya. Tak heran, jika banyak yang ingin menghancurkannya.

Dan seketat itukah penjagaannya? Tentu saja, bodyguard menyebar di setiap sudut rumah ini bahkan di setiap sudut komplek. Cctv pun ada banyak dikelilingnya, jaga-jaga kalau ada yang tahu keberadaan Ressy dan anak-anaknya.

Bahkan sahabat Raswa pun tidak ada yang tahu, foto-foto di rumah Raswa hanya terdapat foto dirinya, Clora dan Vian. Di sekolah, nama Raswa tidak pernah disebutkan dengan lengkap, itu semua telah di atur Arnand. Begitupun dengan Clora dan Vian.

"Alhamdulilah selesai, capek juga ya." Ucap Raswa seraya mengelap keringat yang memenuhi wajahnya. Ia duduk di rerumputan dengan mengatur nafasnya yang sedikit ngos-ngosan.

Di sebrang sana, ada seseorang yang sejak tadi memantau kegiatan Raswa. Ia mengamati rumah Raswa sejenak, lalu kembali fokus pada Raswa.

Sosok itu baru saja ingin mendekat dan menghampiri Raswa, tapi urung kala melihat Raswa mengangkat sebuah telpon.

"Halo kak?"

RAVKA & RASWAWhere stories live. Discover now