Extra part 2

5.7K 473 71
                                    

Seorang anak laki-laki sedang menangis dan berguling-guling di lantai rumahnya.
Ia terus merengek memanggil mamanya meminta sesuatu.

Namun yang di panggil nampak cuek dan tetap melanjutkan aktivitasnya menyiapkan makan siang.

Pintu kamar terbuka dan keluar lah Richard masih dengan tampang kusut bangun tidurnya. Ia hanya menggunakan celana tidur panjang dan kaos putih polos.

"Kenapa Kyle?" Tanya Richard dengan suara seraknya kepada Monica.

"Biasa.." Ucap Monica

Richard sudah akan mendekat kalau saja Monica tak melarangnya.

"Jangan di tolongin.. Biarkan saja."

"Kasiang dong sayang.."

Monica menatap Richard tegas. "Kamu tau ngga dia kaya gitu kenapa? Karna kalian selalu menuruti maunya apa, jadi kalau sekali saja ngga di turuti itu seperti itu."

Richard menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Sejujurnya Ia tak mengerti kenapa Ia tak boleh memberikan apapun untuk anaknya. Ia bekerja memang untuk memenuhi semua keinginan anak dan istrinya.

"Udah kamu duduk, makan. Kamu juga ngga sarapan tadi." Ucap Monica dan menuangkan jus mangga untuk Richard.

Richard belum duduk Ia masih menatap tak tega pada anaknya.

"Sayang.. Kyle kasian nangis teriak-teriak gitu." Ucap Richard

"Nangis ngga akan bikin dia celaka, nangis itu olahraga jantung"

"Kamu kok ngomongnya gitu? Emang dia minta beli apa sih? Ngga usah di perbesar lah mon..belikan saja.. " ucap Richard.

Monica menghentakan gelas di atas meja. Ia melipat tangannya dan menatap Richard serius. 

"Rich kamu tuh ngerti ngga sih?"

"Engga.. Aku ngga ngerti. Aku tuh selalu bingung sama kamu. Kita bisa memberikan kehidupan yang terbaik untuk Kyle. Aku bisa memenuhi semua kebutuhannya tapi kamu selalu mempersulitnya. Kamu bahkan tidak mau di bantu oleh pengasuh, kamu jadi sensitif sama Kyle itu karna kamu capek Monica. Kamu selalu tidak setuju dengan apapun yang mau aku berikan untuk Kyle. Cuma satu hal yang kamu setuju dari arahan aku yaitu pendidikan Kyle. Selebihnya semua selalu bagaimana kamu. Kyle itu kan anak aku juga." Ucap Richard

Monica menghela napasnya. Ia mencoba menenangkan dirinya sendiri. Sudah  enam tahun dia hidup bersama Richard.

Monica menganggukan kepalanya. "Fine.. Lakukan sebagaimana kamu mau lakukan. Aku hanya akan makan siang dan tidak ikut campur" ucap Monica

"Bukan gitu maksud ku, kita itu lagi diskusi bisa ngga kalau ngga pake marah. Aku cuma mau yang terbaik buat kamu dan juga kyle."

"Ngga aku ngga marah.. Aku akan ikutin cara mu mendidik Kyle. Kamu mau aku gimana sekarang?" Tanya Monica

Richard tak menjawab Monica, Ia hanya berjalan mendekat kepada anaknya.

"Kyle..sudah kamu apa?" Tanya Richard dan membantu anaknya untu berdiri.

Kyle pun berhenti menangis.

"Kyle mau beli robot yang kaya Gerald  pah.. Kata gerald cuma ada di jepang"

Richard mengangguk. "Kita beli.."

"Sekarang pah..." Rengek Kyle

"Iya sekarang.." Ucap Richard. Ia mengambil ponselnya lalu menghubungi Willy yang kebetulan saat ini sedang di jepang.

"Will, Kyle mau bicara.." Ucap Richard dan memberikan ponselnya kepada Kyle.

"Bilang pada uncle Willy robot seperti apa yang kamu mau.." Ucap Richard

Turn (Never lose hope)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora