Bab 6

3.6K 378 25
                                    

Seakan tak cukup membuat Monica menanggung kesalahannya,Clara membuat gossip yang tak enak tentang Monica.

Ia menyebarkan berita bahwa Monica dengan sengaja menuduhnya karna iri pada dirinya yang di pilih Denis untuk jadi seketaris.

Tentu saja banyak pekerja yang mempercayai hal itu mengingat bagaimana Denis cukup dekat dengan Monica, apa lagi bagi mereka yang tau bahwa Denis masuk ke perusahaan itu berkat informasi dari monica.

Tak perlu waktu lama untuk membuat berita itu menyebar luas, tentunya karna Denis merupakan salah satu menejer paling di minati di kantor tersebut. Hampir setiap sudut di kantor tersebut membicarakan tentang Monica,sebagian lain terus menerus menatap monica sinis juga mencibirnya.

Di dalam kamar mandi wanita nampak tiga wanita yang sedang merapikan dirinya seraya bergossip ria tentang Monica.

“Udah denger beritanya kan?” tanya si wanita berbaju merah yang langsung di jawab oleh kedua temannya.

“udah..”

“udah parah banget ya..”

“Kayaknya sih dia iri gitu” ucap Si baju merah.

“Kasian ya mba clara, untung aja ada saksinya pak Denis. Kalau engga pasti mba clara yang di salahkan secara mba Clara kan baru” balas wanita dengan blazer coklat.

“Cemburu kali, kayaknya si gendut itu suka sama pak Denis deh..”

“Yaiyalah,,, siapa coba yang ngga suka sama pak Denis,Tapi pak Denis juga ngga mau kali sama Dia”

“Parah ya, kirain fisiknya doang yang ngga bagus ternyata kelakuannya juga…”

Wanita dengan baju merah itu mengangguk setuju,

“Kenapa ngga di pecat aja sih..”

“Tau, males banget punya temen kantor licik kaya gitu”

Ketiga wanita itu terus membicarakan tentang monica dan Keluar dari kamar mandi.

Tanpa mereka ketahui bahwa Monica ada di sana dan tentu mendengar semuanya dengan jelas. Tak ada yang bisa ia lakukan selain diam. Siapapun pasti tidak akan ada yang mau mendengarkannya.

Monica keluar dari kamar mandi, ia mendekat pada kaca dan memandang pantulan dirinya di dalam kaca tersebut.

Ia menyentuh wajahnya sendiri, hal yang jarang sekali Ia lakukan adalah bercermin. Tentu saja karna Ia sadar diri Ia tak cantik. Apa lagi badanya yang terus membesar saja. Monica sudah gemuk sejak kecil, karna Itu Ia tak tau bagaimana rasanya memiliki tubuh proporsional seperti banyak wanita lainnya.

Sering sekali monica bertanya pada dirinya sendiri apa jika dia tak gendut dan cantik hidupnya akan jauh lebih baik? Akankah orang-orang masih menjauhinya? Akankah Denis tetap membela Clara?.

Jika Ia cantik gossip itu pun pasti tidak akan bermunculan. Ia tidak akan mungkin di sebut iri jika ia cantik.

Sayang sekali Ia hanya wanita  dengan wajah biasa dan tubuh gempal.

Beberapa orang masuk ke dalam kamar mandi, Monica cepat-cepat menurunkan tanganya dari wajahnya lalu berpura-pura cuci tangan.

“Eh monic, udah masuk lu?” tanya salah satu karyawan

Monica menganggukan kepalanya,
“Gua ngerti sih mon lu pasti iri banget Clara, tapi next jangan gini juga. Yang rugi kan lu juga”

Monica mengeringkan tangannya dan tak menjawab apapun.

Turn (Never lose hope)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon