Bab 66

3K 419 43
                                    

Monica tak bisa menghentikan gerakan kakinya saat ini,tentu saja karna Ia merasa gugup sekaligus takut. Ia sungguh tak mengerti apa yang sedang terjadi saat ini. Pasti ada penjelasan, Richard pasti memiliki penjelasan.

Kepala Monica reflek menoleh saat pintu ruangan Richard terbuka. Ibu Richard keluar lebih dulu,lalu di ikuti yang lainnya.

"Mommy duluan ya.. Kamu masih mau di sini kan lusi?"

Wanita cantik bernama Lusi itu menganggukan kepalanya dan tersenyum.

"Rich.. Kamu jangan lupa antar Lusi pulang nanti"

Richard hanya diam tanpa sautan apapun, Ia menatap Monica yang juga menatap dirinya.

"Rich..?"

"Richard pasti mengantar ku mom.. Iya kan rich?" Ucap Lusi dan mengalungkan tangannya kepada lengan Richard.

Richard mengangguk singkat, Ibu Richard pun meninggalkan mereka. Monica sedikit membungkuk sebagai tanda hormat. Willy ikut mengantar sang ibu. 

Richard melepaskan tangannya, "willy akan mengantar mu pulang" ucap Richard dingin.

Wajah Lusi memerah malu Ia menoleh ke arah Monica yang tanpa sengaja masih menatap mereka.

"Rich.. Aku tau kamu ngga suka sama aku, tapi apa paling tidak kamu bisa menjaga harga diri ku.. Masih ada seketaris mu disini" ucap Lusi pelan dan lembut.

Monica pun cepat-cepat mengalihkan pandangannya dan akan pergi kalau saja Richard tak memanggilnya.

"Monica masuk ke ruangan saya" ucap Richard dan masuk ke dalam meninggalkan Lusi juga Monica.

Monica dengan tak enak hati berjalan menuju ruangan Richard. Ia sempat terhenti di depan Lusi.

Lusi tersenyum ramah sekaligus malu.

"Hei.. Maaf belum sempat memperkenalkan diri aku lusi.." Ucap Lusi dan mengulurkan tangannya. 

"Oh.. Iya bu.. Saya Monica"

Lusi tersenyum lagi,  "apa aku terlihat setua itu? "

"Engga bu.. Maksud saya.. "

"Lusi saja..  Panggil saja Lusi"

"Baik.. Mba Lusi.. "

Lusi tersenyum lebih lebar, "baiklah..terdengar lebih baik.."

"Emm..saya permisi ke dalam dulu ya mba.." Ucap Monica

Lusi menganggukan kepalanya, Monica sudah akan masuk namun Lusi kembali memanggilnya, Lusi menggigit bibir bawahnya merasa tak enak.

"Emm..Monica apa kamu bisa merahasiakan yang tadi..?"

Monica mengangguk dengan cepat. "Tentu bu.. Mba maksud saya."

"Makasih ya.. Itu cukup memalukan untuk ku.. " ucap Lusi

"Monica apa kamu tidak akan masuk!" Teriak Richard dari dalam ruangannya.

"Mba Lusi maaf saya harus masuk dulu.."

"Ohh iya.. Sekali lagi makasih" ucap Lusi tulus.

Monica menganggukan kepalanya, dan masuk ke dalam ruangan Richard.

"Monica aku.."

"Apa kamu harus berteriak seperti itu?" Tanya Monica

Richard menggeleng, "aku minta maaf, aku tidak maksud membentak mu.. Aku.."

"Bukan tentang aku, tapi tentang dia. Aku sudah terbiasa mendengar bentakkan mu.. Apa kamu juga harus mempermalukannya di depan ku?"

"Monic?"

Turn (Never lose hope)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang