Bab 60

3.5K 388 42
                                    

Setelah makan malam bersama,Monica dan Richard pun memutuskan untuk pulang. Mereka berjalan menuju parkir mereka yang cukup jauh karna parkiran yang penuh.

Richard memakaikan jasnya kepada Monica. Tentu saja membuat Monica mengulum senyumnya.

"Thank you"

Richard tak menyauti lagi, Ia terlalu gengsi menjawab ucapan terimakasih dari Monica. Ia hanya terus berjalan sambil sesekali menatap langit.

"Maaf ya.. "Ucap Monica

Richard menoleh menatap penuh tanya.

"Membuat mu makan di tempat seperti itu"

"Hmm.. Kamu membuat setelan seharga 150 juta ku berbau asap" jawab Richard seadaanya.

"Bagaimana kalau nanti setelah kamu benar-benar masuk ke dunia ku kamu tidak bisa lagi membeli pakaian semahal itu?"

Richard memberikan smirknya, Ia sendiri tidak tau apa yang harus Ia katakan. Ia tak yakin akan baik-baik saja jika masuk ke dalam dunia Monica tetapi Ia pun tidak bisa melepaskan Monica saat ini.

"Entahlah, tapi mungkin aku akan tetap tampan pakai baju apapun."jawab Richard sekenanya. 

Richard memijit pundaknya Yang terasa lelah, Yang tentu saja tak luput dari perhatian Monica. 

Mereka pun sampai di mobil Richard, Richard membukakan pintu untuk Monica sebelum Ia masuk ke dalam mobilnya. 
Aa
"Sebenernya kamu ngga perlu melakukan itu. Aku bisa membuka pintu sendiri"

"Hmm.. Sorry. Di dunia ku itu di sebut sebagai manner" jawab Richard dan membantu memasang sabuk pengaman Monica.

"Termasuk ini" tambahnya.

Monica pun tidak memberikan komentar lagi. Saat Richard tak banyak menyelanya Monica yakin saat ini pasti Richard benar-benar lelah. Belum lagi saat Richard kembali memijat bahunya dan kini keningnya. 

"Kamu ngga papa? Mau aku gantikan?" Tanya Monica.

"Thats oke. Hanya sedikit kaku" ucap Richard.

Monica mengambil sesuatu dari dalam tas kecil.  Sebuah minyak telon Yang sudah Ia buka tutupnya dan akan ia balurkan kepada Richard. 

"Apa tuh? " Tanya Richard

"Sudah diamlah.. " ucap Monica dan mendorong Richard agar menidurkan kepalanya di atas stir mobil.

"Bukannya kamu bilang tidak ada sentuhan?" Ledek Richard namun membiarkan Monica memijatnya.

"Ini unconditional"

Richard tersenyum tipis, untuk sesaat Ia memejamkan matanya karna merasa nyaman.

"Jangan diforsir saat kerja Rich"

"Mengejar mu jauh lebih melelahkan" timpal Richard tanpa membuka matanya.

"Berhenti saja kalau lelah"

"Aku ingin sekali berhenti,sungguh. Lebih dari yang bisa kamu bayangkan" jawab Richard yang masih memejamkan matanya.

Pijatan Monica terhenti,Ia menatap Richard entah dengan tatapan apa.

"Apa hatimu sakit mendengar ku ingin sekali berhenti mendapatkan mu?" Tanya Richard yang kini membuka matanya dan menatap Monica yang bahkan sudah berkaca-kaca.

"Itu yang aku rasakan setiap kali kamu meminta ku berhenti. Hatiku mendadak sakit tanpa sebab" ucap Richard.

Monica akan menarik tanganya,namun Richard menahannya.

Turn (Never lose hope)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang