21

3.3K 320 28
                                    

Terimakasih telah menjaga ku hingga sejauh ini, mulai saat ini giliran ku, its My Turn. 

Langkah Risa berhenti tepat di depan meja kerjanya dulu yang kini menjadi meja Denis. Denis mengangkat kepalanya  lalu berdiri ketika melihat siapa yang ada di hadapannya. 
Meski sudah berjanji dengan dirinya untuk kuat dan tak akan menangis namun air mata Risa nyatanya lolos begitu saja saat Ia mengenal gelas di atas meja Denis yang bahkan kini di pake Denis.  Sebuah gelas bergambar peter pan kesukaanya.

Denis yang menyadari kemana arah mata Risa dengan cepat memberi klarifikasi. 

"Aku memungutnya dan menambal ulang.  Ya memang tidak bisa kembali utuh tapi masih bisa aku pakai" ucap Denis.

Risa meremas sudut blazernya.  Ia tidak mau goyah dengan cepat.  Tiba-tiba saja sebuah kenangan muncul di ingatannya.  Kenangan saat Ia membuang semua barang miliknya terutama yang berhubungan dengan Denis .

"Aku ingin bicara dengan mu" ucap Risa yang Ia buat sedingin mungkin. 

Air mata Denis pun terjatuh begitu saja.  Ia tidak menyangka akan mendengar kalimat itu dari Risa.  Dengan cepat Denis menghapus air matanya. 

Risa yang tak mau melihat itupun meninggalkan Denis. 

"Aku tunggu di tempat biasa"

...
...
...

Risa dan Denis duduk di rerumputan yang menghadap langsung pada Danau kecil buatan yang ada di kampus mereka dulu.  Tempat itu tidak terlalu ramai namun juga tak benar-benar sepi. 

Tempat itu adalah tempat Risa Dan Denis sering bertemu dulu.  Saling bertukar cerita atau hanya sekedar beristirahat dari peliknya hidup.

"Bagaimana kabar mu?" Tanya Denis

"Baik, sangat baik. Apa itu mengecewakan mu? " jawab Risa dingin.

"Tidak,itu membuat perasaan ku membaik"

Risa terus berusaha meneguhkan hatinya. Ia menemui Denis untuk mencari tau apa yang terjadi lalu mengakhirinya bukan untuk kembali luluh.

"Sejak kamu pergi hari itu lalu kamu mengalami kecelakaan, Demi Tuhan perasaan aku hancur Risa. Aku takut sekali ucapan terakhir yang kamu ingat dari ku adalah kata-kata itu. Aku takut aku tidak sempat meminta maaf padamu."

Risa menahan diri untuk tak bertanya kecelakaan apa yang Denis maksudkan. Ia yakin Ia akan perlahan kembali mengingat.

"Mungkin Yang kamu takuti adalah kamu tidak bisa melakukan hal dengan benar tanpa aku" jawab Risa

Denis mengangguk, "hidupku memang hancur tepat seperti Yang kamu katakan.  Kamu Yang membuat aku berada di puncak maka kamu juga Yang akan menarik ku jatuh. Tapi aku tidak takut lagi sekarang bahkan kalau harus jatuh lebih bawah lagi aku tidak takut"

Kepala Risa menoleh pada Denis Yang sejak tadi menatapnya. 

"Maaf ca..  Aku tidak tau bahwa menjadi mu itu sangat menyakitkan. Sejak kamu datang dalam hidup ku aku lupa arti perjuangan, aku lupa kerasnya hidup. Yang aku tau semua mudah,  aku lupa kalau itu berkat kamu Yang terus menjadi perisai ku.  Aku lupa betapa menakutkannya ke hidupan sebab kamu selalu datang melindungi ku."

"Maaf.. Maaf ca"

Risa menatap Denis lekat.  "Apa kamu tau kalau kamu sudah sangat terlambat? "

Denis mengangguk, "tapi kamu akan tetap memaafkan ku cepat atau lambat"

"Kenapa?"

"Karna kamu adalah monica." Jawab Denis

"Lalu kamu akan memanfaatkan ku"

Turn (Never lose hope)Where stories live. Discover now