24 - tawaran

1.5K 128 4
                                    

Silla memulai kegiatan bersih bersih rumahnya, di mulai dari ruang tamu, ruang tengah , dan ruang kerja reynan. Sebenarnya Silla jarang memasukinya namun karena alasan bersih bersih dan kepo Silla masuk dan melihat lihat.

Dia melihat berkas berkas kantor reynan, dia mengambil salah satu gambar yang dengan buat, membuka halaman demi halaman ternyata Rey sangat jago gambar, saat membuka halaman selanjutnya tiba tiba secarik kertas terjatuh

"Apa ini?" Ujar Silla dan membuka kertas itu

Silla membaca isi kertas itu, di sana tertulis tawaran beasiswa S2 untuk reynan, Silla sangat kaget saat membaca surat itu.

Kenapa reynan tidak memberitahukan ini pada nya?

Silla membaca lagi dan tawaran itu berasal dari London.

Dan terlintas di benak Silla, bahwa Reynan harus ke sana jika impiannya untuk keluar negeri harus pupus, maka impian reynan tidak boleh pupus juga, dia harus kuliah di sana.

Silla menyimpan surat itu kembali di meja kerja reynan, dia menunggu reynan pulang, saat reynan pulang dia menatap Silla dengan senyuman manisnya .

"Kamu kok belum tidur sill?"

"Nunggu Kaka"

"Lho kok nunggu? Kasian dong Dede bayi kalo harus tidurnya malem" ujar reynan sambil mengusap perut Silla

"Terima tawaran itu kak" ujar Silla

Reynan menyeritkan dahinya lalu menatap silla. "Tawaran apa?"

"Aku yakin kaka udah baca"

"Maksud kamu apa sil?"

"Beasiswa S2 ke London"

"Aku gaakan terima tawaran itu" ujar reynan

"Kenapa kak?"

"Kamu masih tanya kenapa sil?"

"Aku gamau kalo kamu bilang itu karena aku"

"Kamu kenapa sih sill" ujar reynan

"Aku cuma mau kamu kuliah di London"

"Gak semudah itu sill, sekarang aku udah ada kamu , dan sekarang kita punya calon bayi yang gak lama bakal lahir"

"Aku gapapa kalo Kaka kuliah di sana, pokoknya Kaka harus kuliah di sana"

"Gak aku gamau"

"Pokoknya Kaka harus ke sana"

"Tapi aku gamau sill!" Bentak reynan

"Kenapa sih harus bentak bentak!"

"Ya kamu kenapa sih maksa maksa"

"A-ku mau Kaka lanjutin S2 di sana, dan kejar masa depan Kaka"

"Aku ga perlu jauh jauh ke London buat kejar masa depan aku, kalo masa depanku sendiri ada di depan aku sekarang"

Silla menatap reynan seketika dia terdiam dengan ucapan reynan. Reynan menatap Silla dan mendekapnya. "Jangan paksa aku sill, jangan kaya gini lagi"

"Aku gamau kita berantem cuma gara gara itu" ujar reynan

Silla tak menjawab ucapan reynan dan melepaskan pelukannya lalu berlari ke kamarnya , dia meninggalkan Reynan yang terdiam di sana.

Sebenarnya apa mau silla?

Reynan mengikuti Silla ke kamar, dia masuk ke kamar dan melihat Silla yang sudah tidur dan menutup wajahnya dengan selimut.

Reynan ikut tidur di samping silla, tentang ucapan Silla tadi, sudah pasti dia tidak akan pergi.

***

Keesokkan harinya Silla tidak mau menyapa Rey, dia pura pura tidur walaupun sudah bangun, saat sudah mendengar suara mobil reynan yang sudah pergi , Silla baru bangun , kalau reynan belum menuruti keinginannya dia tidak akan mau bicara dengan nya.

Sudah cukup, Silla tidak mau dirinya menjadi beban untuk reynan, dia juga berhak mengerjar masa depannya, jika Silla tidak bisa , tapi reynan harus bisa. Apalagi itu adalah tawaran beasiswa sudah tau secerdas apa reynan di bidang arsitektur.

Silla melangkahkan kakinya ke kamar mandi, setelah dia melakukan ritual mandinya dia membuat roti bakar di bawah, sambil menonton acara gosip pagi di televisi.

Terdengar suara bell dari luar, memencet bel nya tidak pakai akhlak , berkali kali tanpa jeda.

Silla kesal dan melihat siapa yang memencet bel seperti itu sepagi ini.

"SIAPA SIH WOI, KALO MENCET BEL PAKE OTAK DONG, GAADA AKLAK BANGET SI"

Saat Silla membuka gerbang depan terlihat gadis muda dengan Hoodie birunya berdiri di hadapannya sambil tertawa terbahak-bahak.

"CECIL?"

"Wah gila Lo, kuping gue mau pecah tau gak"

"Hahahahahahah" Cecil makin tertawa

"Sorry sorry, hahaha ngakak"

"Asu lo, yu masuk" ujar Silla

"Laki Lo udah berangkat?" Silla mengangguk

"Oh iya cil, gue hamil"

"APA!!!"

"Stttt mulut Lo gapernah di sekolahin anjir"

"Seriusan??"

"Iya, kemarin gue tes dan gue juga udah ke dokter"

"Wahhhh gila gue bakal jadi bibi"

Silla tak menghiraukan perkataan Cecil dia melanjutkan acara sarapan nya. "Tapi bentar bentar"

"Berati Lo gajadi kuliah di new York?" Silla mengangguk

"Sabar ya sill" tiba tiba tanpa aba aba Cecil memeluk Silla

"Iya ih Lo kok lebay, gapapa"

"Eh sil gue numpang kamar mandi ya?" Silla mengangguk

Saat Cecil pergi ke kamar mandi, tiba tiba ponsel Cecil berbunyi.

Terlihat nama Bagas yang tertera di sana. Silla mengangkat telfonnya.

Hallo cantik

Silla terdiam, apa ini?


Jalan yu cil, gue pingin
Jalan jalan.

Silla masih terdiam.

Hallo? Lo denger gue kan

Tiba Cecil merebut ponselnya dari telingga Silla. Dan mematikannya

"Apa ini cil?"

"Em gue pacaran sama Bagas"

"APAAA?"

My Destiny of Married [COMPLETED]Where stories live. Discover now