12 - Kesalahpahaman

2.1K 177 5
                                    

Reynan menghembuskan nafasnya kasar dan melajukan mobil nya dengan kecepatan penuh, dia menerjang jalanan ibu kota, nafasnya memburu, hatinya dan pikirannya tak karuan , dia tidak bisa memikirkan apa apa selain Silla .

"Mengapa Silla seperti itu?"

"Ada apa dengan silla?"

"Apa yang terjadi?"

"Apakah dia hanya membohongi nya saat ini?"

Reynan melajukan mobilnya dan berhenti di salah satu tempat tujuan favoritnya saat sedang stres, reynan masuk ke tempat itu terdengar dentuman musik yang kencang, terlihat lampu kelap-kelip dan orang orang yang sedang bergoyang ria, reynan duduk dan menghampiri bar Yanga da di sana , dia memesan minuman beralkohol dan meneguknya, tak cukup satu gelas, reynan meneguk nya berkali-kali

Seorang wanita tersenyum licik, menatap ke arah reynan. "Aku rasa rencana ku berhasil Rey" ujar nya

Wanita itu adalah Bianca, dia menghampiri Rey yang sudah mabuk berat dan membawanya pulang, reynan tertidur di rumah Bianca , dan binaca memanfaatkan itu, selama ini itu yang dia inginkan. Bianca memberi pesan pada Silla dan terkekeh. "Sebentar lagi hubungan kalian akan hancur" gumam Bianca

Silla

Jangan khawatir sayang, suami Lo sama gue-Bianca

Send a picture.

Bianca tersenyum dan menatap reynan, lalu Bianca tidur di samping Reynan dan memeluk pinggang nya.

Sedangkan di sisi lain , Silla sedang menangis tersedu sedu di kamarnya, dia benar benar tidak menyangka reynan bisa seperti itu, padahal Silla hampir kehilangan kehormatan nya jika tidak di selamatkan oleh Bagas dan itupun Silla lakukan demi mencari Reynan, tapi apa yang telah reynan berikan pada Silla?

Jadi sebenarnya siapa yang salah?

Silla terus menangis tersedu sedu dia tidak menyangka tiba tiba terjadi hal seperti ini, Silla sudah menyangka jika ini adalah ulah Bianca , wanita ular itu memang benar benar licik.

***

Reynan bangun dari tidurnya dan matanya melihat tempat yang asing dengannya, kepalanya sangat pusing, dia tidak ingat apa apa selain saat dia meneguk minuman, dia kembali mengingat Silla dan dia melihat ke sebelahnya ada Bianca yang sedang tertidur , reynan kaget? Apa yang terjadi?

Dia melihat pakaian nya yang masih utuh, dia menghembuskan nafasnya kasar, bersyukur tidak terjadi apa apa, tapi siapa yang membawanya ke sini?

Bianca membuka matanya dan melihat reynan yang sudah terbangun. "Rey kamu udah bangun?"

"Kenapa saya bisa ada di sini?"

"Kamu tidak ingat? Semalam kamu datang ke sini dalam ke adaan mabuk" jelas Bianca berbohong

Reynan merutuki kebodohannya. "Maaf saya tidak sengaja dan merepotkan"

"Tidak apa apa, apa kamu mau sarapan?" Rey mengeleng

"Saya harus pulang" Rey langsung meninggalkan Bianca

"Sial" gerutu Bianca

Reynan bingung , apakah dia harus pulang? Dia tentu masih marah pada Silla, tidak menyangka Silla seperti itu, tapi apa salahnya mendengar penjelasan Silla? Lagi pula semua orang punya penjelasan nya masing masing.

Reynan melajukan mobilnya pulang kerumahnya, dia masuk ke dalam rumah dan melihat di rumah tidak ada siapa siapa, sudah jelas, hari ini Silla sekolah.

Reynan hanya mandi dan langsung ke kantor. Sedangkan Silla yang berada di sekolahnya saat ini, sedang mendapatkan materi pembelajaran dari ibu Indy guru killer tercinta SMA merah putih

Silla melamun memikirkan peristiwa yang tiba-tiba menimpanya, Cecil yang melihat Silla seperti itu sudah menebak pasti terjadi sesuatu. Dia menyenggol paha Silla dengan kakinya, agar dia tidak melamun lagi, namun Silla tidak merespon.

Silla terus memikirkan reynan, apakah dia sudah tidak mencintai nya lagi? Silla ingin penjelasan tapi , untuk apa? Sudah jelas bukan, reynan sedang tertidur di samping Bianca , menurut Silla itu bukti yang sangat kuat.

"Asilla varischa!" Bentak Bu Indy

Silla yang merasa namanya di panggil , tersadar dari lamunan nya. "Kamu sejak tadi tidak memperhatikan pelajaran saya ya?, keluar!"

"Taa-pi Bu"

"KE.LU.AR." Bu Indy menekan ucapanya

Silla keluar dari kelas , sudah biasa Silla di keluarkan dari kelas, Cecil hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah temannya itu.

Seperti biasa Silla pergi ke rooftop untuk menenangkan diri, tidak ada tempat terbaik lainnya selain rooftop sekolahnya.

Silla menyusuri koridor melangkahkan kakinya ke rooftop, tanpa sengaja Bagas yang habis dari toilet melihat Silla, dia mengikuti Silla yang berjalan ke rooftop.

Silla kembali melamun dan terdiam.

"Kok si sini?" Tanya Bagas menyadarkan Silla dari lamunannya

"Di keluarin sama Bu Indy" jawab Silla menatap Bagas malas

"Masalah kemaren?" Silla mengangguk

"Yaudah gausah di pikirin, nanti balik bareng gue yu?"

"Ga ngerepotin?" Bagas menggeleng

"Yaudah oke"

"Gue duluan ya? Masih ada jam" Silla mengangguk

Pembicaraan singkat itulah yang terjadi di antara mereka , Silla kembali melamun, hanya itu yang bisa dia lakukan , yasudah mau gimana lagi?

Bell pulang sekolah berbunyi, Silla kembali ke kelas untuk mengambil tasnya dan sudah ada Bagas yang menunggunya, banyak siswa siswi yang membicarakan nya , mengapa Bagas bersama Silla? Bukankah Silla menolak nya?

"Jadi jilat ludah sendiri nih"

"Emang kegatelan tuh Silla"

"Apa cantiknya sih"

"Bagas mending sama gue aja"

"Kok ada Bagas sih?"

"Mereka Deket ya?"

"Alah paling Silla manfaatin bagas doang"

Itulah yang dapat di dengar dari telinga Silla, Silla tidak perduli dia mengambil tasnya dan mengekor pada Bagas yang ada di depannya

Silla naik pada motor Bagas dan Bagas melajukan motornya meninggalkan parkiran sekolah.

"Makasih ya gas" Bagas mengangguk

"Gue duluan!" Ujar Bagas

Silla hendak melangkahkan kakinya masuk kerumah dia melihat mobil reynan di sana.

"Oh jadi bener ya kamu ada hubungan sama anak itu"ujar Reynan

***

TBC!

My Destiny of Married [COMPLETED]Kde žijí příběhy. Začni objevovat