14 - penyesalan

2.3K 175 6
                                    

"Tadi siapa kata Lo?"

"Bianca?"

"Kok gue kaya gak asing sama namanya?"

"Tunggu gue punya fotonya" Silla mengeluarkan ponsel nya dan menunjukan foto Bianca yang dia kirim saat bersama Reynan

"Nah kan bener dugaan gue, dia anak nya om Wijaya, dia sepupunya Bagas sill"

"HAH?!" Silla kaget mendengar jawaban Cecil

"Iyaa nih gue kasih tau ya, bokap gue itu dulu rekan bisnis nya bokap nya Bagas alias om Riko, dan om Wijaya, nah tapi bokap gue di khianatin sama om Wijaya, sampe bisnis bokap gue Ampe mau ancur, karena dana perusahaan bokap gue di makan sama om Wijaya" jelas Cecil

"Nah kalo om Riko semenjak itu gak akur sama om Wijaya yang notabennya kakanya sendiri, tapi dia milih bokap gue,tapi nih ya bokap nya si Bagas tu, tukang mabok! Dan sekarang bokap si Bagas anak buah bokap gue, makanya si Bagas takut sama gue"

"Jadi intinya? Bianca sama Bagas itu sodaraan?" Cecil mengangguk

"Apa jangan-jangan ini permainan mereka cil? Bianca sama Bagas rencanain hal ini , Bianca dalang nya dan Bagas yang jadi pahlawan buat selametin gue?"

"Gue juga mikir hal yang sama sih sill, emang ya tuh dua orang, yang satu tukang mabok yang satu tukang korupsi" Cecil emosi

"Kenapa pada tega banget sih sama gue, gue kira Bagas baik sama gue cil, ternyata di balik kebaikan dia ada niat jahat yang tersembunyi"

"Yaudah Lo sabar aja ya? Semua ini pasti bisa beres kok, gue bakal dukung Lo, dan gue bakal kasih pelajaran tuh ke Bagas" Cecil memeluk Silla

Silla tidak menyangka Bagas bisa seperti itu, demi mendapatkan Silla tapi dengan cara yang menjijikan, Begitu pula Bianca si wanita ular itu, Silla benar-benar membencinya.

Cinta itu tidak bisa di paksakan, namun seorang penggoda tidak akan berhasil jika sang kekasih tidak tergoda dan bisa menjaga hatinya.

Namun apa yang di lakukan reynan? Dia telah tidur dengan Bianca , cihhh Silla muak dengan semua ini .Dia benar-benar membenci semuanya sekarang.

Cecil sudah pulang sejak tadi, dia meninggalkan Silla dan membiarkan nya tinggal di apartemen miliknya, Cecil adalah Sabahat yang baik selalu ada di saat Silla butuh dan menerima segala kekurangan Silla, tidak seperti yang lain berani nya ngomong di belakang.

Cecil juga orang yang terbuka jika dia tidak suka sesuatu, dia pasti akan langsung memberitahukan nya pada Silla, agar tidak salah paham.

Sedangkan reynan sekarang, dia sedang mondar mandir kesana kemari, dia bingung kemana perginya Silla, ponselnya juga tidak bisa di hubungi, lebih tepatnya Silla memblokir nomor Reynan, Reynan tau Silla sangat marah padanya, sudah jelas tentang apa yang dia perbuat hari ini, Reynan juga sudah meminta anak buahnya untuk mencari Silla.

Reynan sama sekali tidak memberi tahu orang tua nya dan orang tua Silla, dia tidak ingin orang tua dan mertuanya tau akan hal ini, karena ini adalah murni kesalahan dirinya, walaupun Reynan belum tau kejadian yang sebenarnya tapi dia merasa Ini adalah kesalahannya.

Anak buahnya sudah mengecek ke rumah orang tua Silla, namun mereka bilang tidak ada Silla di sana , lalu kemana Silla?

Reynan mondar-mandir dan terpikir sebuah nama

"Cecilia" gumam nya

"Nah iya Cecilia , sahabat Silla, pasti dia ada di rumahnya"

Reynan mengotak-atik ponsel nya dan meminta anak buahnya untuk mencari tau rumah Cecil , dan tanpa waktu lama mereka menemukan alamat rumah Cecil, sangat mudah di temukan karna ayah Cecil adalah pengusaha yang sukses dan terkenal sehingga keberadaan nya mudah di lacak.

Tanpa ba-bi-bu Reynan menaiki mobilnya dan melajukan mobilnya ke rumah Cecil, rumahnya cukup besar dan mewah, namun tidak sebesar rumah orang tua Reynan, dan tidak ada security di rumahnya , Reynan menekan Bell nya dan terlihat gadis yang membuka pagar rumah nya.

"Ngapain Lo ke sini" Cecil tanpa basa-basi

"Dimana Silla"

"Cihh, mana gue tau"

"Saya mohon , saya ingin bertemu Silla, saya tau Silla di dalam"

"Asal Lo tau ya, Silla gaada di rumah gue, ngapain si Lo cari-cari Silla? Belum puas bikin sahabat gue menderita?" Cecil menatap reynan dengan tatapan malas

"Saya menyesal dengan perbuatan saya, saya merasa saya salah, saya ingin meminta penjelasan pada Silla dan meminta maaf" tutur Reynan

"Ya jelas la Lo salah, Lo juga harus minta maaf sama Silla, dan Lo masih minta penjelasan? Emang Lo gatau apa yang terjadi?" Reynan menggeleng

"Saya tidak tau pasti"

"Ck, yaudah Lo masuk dulu, biar gue cerita in semuanya, detail jelas lengkap!" Cecil mempersilahkan reynan masuk

Reynan duduk di kursi teras Cecil. "Jadi bener Silla gaada di dalam?"

"Ck, Gaada" Cecil berdecak kesal

"Jadi gini, pas Lo saat itu yang gak ada kabar,gak jemput Silla, yang alhasil Silla balik sama gue, gue juga sempet mampir, tapi pas gue pulang ,Silla di SMS sama orang gak di kenal, dia di suruh Dateng katanya kalo gak mau suami nya kenapa-kenapa dia harus Dateng"

"Lo tau kan Silla polos nya gimana? Dia panik terus kesana sendirian, yang ternyata itu cuma jebakan, Silla hampir mau di perkosa cuma gara-gara pengen nyelametin lo, untungnya ada Bagas di sana, tapi ternyata emang sama sama bangsat itu dua orang, dia kerja sama sama Bianca buat misahin kalian"

"Bianca?" Reynan menyeritkan dahinya

"Iya orang yang tidur sama Lo"

"Saya gak tidur sama Bianca, saya gak tau kenapa saya bisa di rumah Bianca saat itu, seingat saya saya cuma minum"

"Jadi Lo gak ngapa ngapain sama dia?" Reynan mengeleng

"Wah dasar emang tu cewe uler" gerutu Cecil

Reynan masih tidak menyangka Silla melakukan itu, dia malah telah menuduh Silla yang tidak-tidak dia sangat merutuki kebodohannya , dia sangat menyesal karena tidak mempercayai Silla.

"Jadi ini semua ulah Bianca?"

"Ya iyalah siapa lagi" Ketus Cecil

"Lalu dimana Silla sekarang?"

"Gue gabisa kasih tau dimana dia, lebih baik Lo besok temuin dia sepulang sekolah kalo Lo emang bener-bener nyesel" Reynan menunduk dan menganggukan kepalanya dia menyesal

"Tapi bagaimana Silla tau saya berada di rumah Bianca saat itu?" Reynan heran

"Ya si uler ngirimin foto Lo sama dia pas lagi tidur, sambil bilang kalo jangan khawatir kalo Lo lagi sama dia"

Mata Reynan menatap Cecil kaget, pantas saja Silla marah sekali padanya, wanita mana yang tidak marah melihat suaminya sedang tidur di samping wanita lain, Bianca sial, ternyata keberadaan nya hanya membawa petaka baginya, menyesal reynan telah bersikap baik dan menganggapnya teman.

"Kalau begitu , saya titip Silla , saya pulang dulu" pamit reynan

Cecil mengangguk. "Jangan khawatir Silla aman sama gue"

Reynan keluar dari rumah Cecil dan melajukan mobilnya ke rumahnya.

Dia sangat menyesal dan merindukan Silla, biasanya saat dia pulang ada Silla di rumah, tapi untuk kali ini tidak ada.

"Aku kangen kamu sill, maafin aku" gumam reynan.

***

TBC!

My Destiny of Married [COMPLETED]Where stories live. Discover now