19 - sepi

1.8K 137 4
                                    

Silla melangkahkan kakinya di trotoar , setelah menjenguk Bagas di rumah sakit dia berniat untuk pergi ke cafe tulip yang tidak jauh dari sana, dia juga ingin melihat tempat kejadian yang telah menimpanya dan Bagas. Tempat itu normal seperti biasa hanya ada garis polisi di pinggir jalan, dia melangkahkan kakinya masuk ke dalam cafe tulip.

Cafenya sepi tidak ada pengunjung, hanya terlihat seorang barista yang sedang menatapnya, dia adalah Nicko , Nicko tau penderitaan Silla sejak peristiwa kemarin, tanpa ba-bi-bu Nicko mendekat dan mendekap tubuh Silla erat.

Silla membalas pelukan Nicko dan tidak dapat membendung air matanya, cafe tulip jadi sepi akibat peristiwa kemarin, jarang ada orang yang ingin nongkrong di dekat tempat kejadian kecelakaan.

"Cafe nya jadi sepi ya ko?" Tanya Silla

Nicko menggeleng. "Lagi kebetulan sepi aja sill, tadi rame kok"

Silla melihat kebohongan Dimata Nicko, sudah jelas jelas tidak ada pembeli sejak pagi. "Aku mau americano nya ya bapak barista?"

"Siap cantik, tunggu ya? Duduk dulu" Nicko mengedipkan sebelah matanya pada Silla

Tanpa menunggu lama , kopi pesanan Silla datang , Nicko meletakkannya di meja dan duduk di kursi depan silla.

"Gimana hubungan Lo sama laki Lo?" Tanya Nicko, ya sebenarnya Nicko memang sudah mengetahui nya, sudah jelas Silla yang menceritakan nya.

"Baik kok, walaupun kemarin sempet ada problem" Nicko mangut mangut mengerti

"Kalo temen Lo yang kecelakaan kemaren gimana?"

"Dia koma"

"APA!" Ujar Nicko kaget

"Iya operasi nya kemaren berhasil tapi dia koma"

"Gue jahat ya ko? Setelah gue nolak cinta dia , gue gak percayain dia, gue bahkan tampar dia tapi dia malah ngorbanin nyawanya buat gue"

"Lo ga salah kok, cuma waktunya aja yang gak tepat" ujar Nicko menenangkan

"Lo bentar lagi ujian?" Silla mengangguk

"Mau kuliah dimana?"

"Emm sebenernya gue pengen jadi desainer"

"Desainer?" Silla mengangguk

"Cita cita gue dari dulu itu jadi desainer, gue berharap karya karya gue bisa di terima baik di masyarakat, dan Lo mau tau gak?"

"Apa?"

"Lo orang pertama yang gue kasih tau" Nicko tersenyum mendengar ucapan Silla

"Lalu Lo mau kuliah dimana?"

"Gue pengen kuliah di luar negeri buat masa depan gue, tapi gue gatau laki gue ngijinin atau engga, gue udah coba daftar dan bentar lagi ada tes masuk nya"

"Semoga Lo keterima ya di sana?"

"Iya semoga aja , dan semoga laki gue ngijinin" Nicko tersenyum.

Silla meneguk kopinya hingga habis , dia hendak membayar dan pulang, namun Nicko tidak menerima uang dari Silla. "Gak usah sill, lagian kaya sama siapa aja"

"Gak bisa gitu dong ko"

"Udah gausah, gue Anter pulang mau?"

"Gak ngerepotin?" Nicko menggeleng

"Yaudah ayo"

Nicko mengantarkan Silla pulang mengunakan sepeda motor miliknya, motor Vespa matic miliknya.

Nicko memang suka hal yang klasik, tapi dia juga tidak ingin ketinggalan trend, dia melajukan motor nya dan mengantarkannya Silla kerumahnya.

Silla turun dan memberikan helm pinjaman nya pada Nicko. "Makasih ya ko?"

"Sama sama, gue duluan ya?' Silla mengangguk

Nicko melajukan motornya meninggalkan Silla yang masih terdiam di depan rumahnya, Silla melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah, tidak ada reynan, sepertinya dia belum pulang.

Silla masuk ke rumah dan langsung melangkahkan kakinya ke kamarnya, seperti biasa Silla mandi dan sesudah itu rebahan di kasur. Dan tanpa sadar Silla tertidur.

Setelah reynan selesai dengan urusan kantornya, reynan pulang kerumahnya, dan saat ingin masuk ke rumah pintunya tak di kunci, apa Silla  lupa mengunci pintunya?

Reynan masuk dan mencari keberadaan Silla, dia membuka pintu dan melihat istri kecilnya yang tertidur di kasurnya, reynan tersenyum sepertinya Silla capek sehabis mengikuti pelajaran tambahan.

Tapi silla seharusnya mengunci pintunya , bagaimana jika ada maling atau orang jahat yang masuk?

Reynan menggelengkan kepalanya, dia ingin membangunkan Silla tapi dia tidak tega, Akhirnya reynan pergi mandi dan membiarkan Silla tidur.

Setelah selesai mandi reynan menggunakan piyama nya dan ikut tidur di samping silla.

Sebelum tidur reynan menopang dagunya dan memandang ke arah Silla yang tertidur, istri kecilnya sangat cantik , mengemaskan,

Reynan mendekatkan wajahnya pada Silla dan mengecup kening Silla sekilas

Cuppp

"Selamat tidur cantik!" Gumam reynan

My Destiny of Married [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang