🏸 FRAGILE - 25 🏸

673 53 24
                                    

FRAGILE
[M.R.A]
---------

A]---------

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



"Astaghfirullah ..." ucap Rian sambil mengusap dadanya.

"Jar, udah. Kasian Jombang," kata Vito. Akhirnya, Fajar kembali diam namun masih dengan kikikan-kikikan kecil.

"Ges, masuk aja, yuk!" ajak Azka.

"OK!" jawab mereka serempak lalu berjalan menuju rumah baru milik Devina dan Nino.

Bahagianya mereka bisa kembali memiliki sebuah rumah yang tak jauh berbeda dari sebelumnya. Alhamdulillah, di tengah-tengah penyakit yang Devina idap, ada sebuah kenikmatan yang Allah berikan. Salah satunya, sahabat. Mungkin anak-anak Pelatnas dan juga Azka terlihat bobrok dan rusuh di luar sana. Tapi, di dalamnya hati mereka tersimpan sebuah mutiara berupa kasih sayang yang begitu berlimpah bagi orang-orang di sekitar.

"Kalian gak nyesel beliin rumah se-gede ini buat aku sama Bang Nino dan Bintang?" tanya Devina pelan.

"Bagi seorang teman dan sahabat, gak ada yang namanya penyesalan, Cha. Kalau emang ujung-ujungnya kita bakalan nyesel, ngapain juga dari awal kita beli rumah ini buat lo. Ya, gak?"

"Hmmm."

"Jangan khawatir, kita ikhlas beliin ini buat kalian. Kalian udah kaya keluarga kita. Lagian, ngapain si Rian suruh lo pulang ke Indonesia kalau nantinya lo gak punya tempat tinggal di sini," tutur Azka sambil menepuk pundak Nino dan Rian yang menggendong Bintang sambil tersenyum tulus ke arah Devina.

Rupanya, senyum menenangkan yang Rian berikan tidak berpengaruh. Devina kembali menangis. Jorji, Greysia, Apri, dan Melati yang berada di dekatnya langsung memeluk Devina bersamaan. Tuh, kan. Serusuh-rusuhnya Apri, ci Gel, sama Jorji, mereka bisa so sweet kalau udah waktunya.

"Sekarang, saatnya lo hidup dengan tenang di kota ini."

"Saatnya lo mikirin kesehatan lo aja Dev, di sini."

"Tetap semangat, Cha."

"Mulai sekarang, Kak Devina jangan bingung binti takut. Kak Devina tinggal mikirin gimana caranya dapetin Kak Jombang aja," ucap Jorji. Ibul yang kebetulan berada di belakangnya langsung beraksi menggeplak lengan Jorji.

"Aw!"

"Lo gak tau sikon banget, Jor."

"Ngaca woy, ngaca!" sembur Jorji. "Kak Jo ..." rengeknya lagi.

FRAGILE Where stories live. Discover now