🏸 FRAGILE - 18 🏸

575 48 28
                                    

FRAGILE
[M.R.A]
---------

A]---------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Abang ..." lirih Devina. Beberapa menit yang lalu, mereka sudah tiba di apartemen. Dokter meminta Nino untuk memberitahu Devina dulu tentang penyakitnya dan tentunya mengumpulkan budget.

"Ya?"

"Gue kenapa?" tanya Devina. Cewek itu tengah berbaring di kasurnya dan Bintang diminta untuk istirahat oleh Nino.

"Gue gak sanggup ngomongnya."

"Gue kenapa, Bang? Tolong jawab."

"Lo kena kanker payudara stadium dua B," jawab Nino. "Ada tumor di payudara lo dan itu udah nyebar ke tiga saluran getah bening dekat ketiak." Nino menggenggam tangan adiknya. Mencoba memberi kekuatan. Mencoba memberi rasa optimis kalau semua akan baik-baik saja.

"Terus, apa kata dokter?" Devina mencoba menahan air matanya.

"Katanya, lo harus operasi," kata Nino.

"Ya udah Bang, gue mau tidur dulu." Devina melepas genggaman Nino dan menutup wajahnya dengan selimut. Nino tau kalau Devina butuh waktu untuk sendiri. Biarlah dia mengeluarkan semuanya melalui air mata.

Yang harus Nino lakukan sekarang adalah, dia harus menguatkan adiknya. Meski masih berada dalam stadium 2, hal itu pasti akan membuat kita khawatir terlebih lagi jika kankernya sudah menyebar ke saluran getah bening.

Nino ingin yang terbaik untuk Devina karena itu dia harus melakukan apapun, termasuk menjual restoran karena biaya yang dihabiskan untuk operasi tidak murah. Apalagi jika harus dilakukan kemoterapi dan operasi rekonstruksi payudara.

🎶 🏸 🎶

"Jombang, gue tau lagu yang pas buat suasana hati lo sekarang," kata Fajar. Semuanya tengah berkumpul di kamarnya Fajar. Termasuk Rian juga. Gak tau deh mereka semua mau ngapain.

"Gue juga tau," ucap Vicky.

"Ciaaah Ebit Ga Gede tau aja," jawab Ibul. Kini, Trio Maung tengah mengatur posisi di depan teman-temannya. Ada Fajar juga di sana. Chico mulai memetik gitarnya.

"SEPERTI MATI LAMPU YA SAYANG, SEPERTI MATI LAMPU! CINTAKU TANPAMU YA SAYANG BAGAI MALAM TIADA BERLALU ..." Fajar terus bergoyang bersama Ibul tanpa memperdulikan Rian yang sudah pasrah sejak tadi. Padahal kan yang dimaksud Vicky bukan lagu ini tapi lagu 'Cintaku Hilang' dari Devano Danendra.

"Woy! Lee Yong Dae kw! Bukan lagu itu maksud gue!" protes Vicky.

"Lah, bukannya lagu yang itu?"

"Cintaku Hilang lagunya Devano maksud gue."

"Kirain lagunya King Nassar. Bul, sini. Kita jadi penonton sekarang. Maaf ya Jombang, dedek Fajar gak tau soalnya tadi, hehe."

"Anjay, dedek Fajar, haha!" Kevin dan yang lain tidak bisa menahan tawanya karena Fajar. "Udah, weh! Silahkan Trio Maung, nyanyikan lagunya," sambung Kevin. Vicky mengangguk dan mulai menyanyikan lagunya.

"Maafkan, diriku yang tak kan pernah bisa. Mencoba tuk melepaskan kamu. Terlalu sulit bagi diriku ... Kini ku sadari, tak ada yang mengerti. Kini ku sendiri tak ada yang temani ..."

Layaknya tengah menonton konser, semua yang berada di kamar Fajar saat ini ikut bernyanyi kecuali Rian. Dia memilih diam dari tadi.

"AKU TAK BISA BAYANGKAN! KAU HILANG TANPA ALASAN ... KU HARAP KAU MASIH FIKIRKANKU! TUHAN KEMBALIKAN DIA PADAKU ..." semuanya terlarut dalam lagu. Ada yang sambil meluk bantal, meluk guling, nyanyi sambil tutup mata, terus peluk-pelukan. Tuh, Fajar, Ibul, Kevin, sama Reza.

Rian yang sebenarnya juga terlarut dalam lagu mulai merasakan hal yang berbeda. Khawatir. Itulah yang dia rasakan. Berbagai macam pertanyaan mulai memenuhi kepalanya. Apa yang terjadi dengan Devina?

"Hah? Kanker?!" pekik Fajar. Baru saja dia mengangkat panggilan dari Fira, sudah mendapat berita seperti ini.

"Siapa, Jar?" Rian mulai khawatir sekarang. Apa orang yang mengalami kanker itu adalah Devina? Ah, tidak mungkin.

"Hah?" Fajar mulai gelagapan harus menjawab apa. "Anu, itu tadi. Sepupu jauhnya Mama kena kanker." Fajar mengecilkan suaranya dan meminta Fira mematikan sambungan panggilan.

Gue gak tau si Fajar jujur apa enggak. Yang jelas, gue khawatir sama elo, Dev. Cepet balik, gue kangen. Gue pengen jagain lo di sini, batin Rian.

"Lanjut?" tanya Vicky.

"LANJUUT!" seru semuanya. Mereka kembali bernyanyi.

📎

📎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

📎



FRAGILE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang