🏸 FRAGILE - 07 🏸

964 68 21
                                    

FRAGILE
[M.R.A]
----------

A]----------

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Saat Rian tengah sibuk melihat-lihat foto Devina di Instagram, tiba-tiba Fira menelpon.

"Assalamualaikum. Kak Ian!"

"Waalaikumussalam. Pelan-pelan, Ra. Ada apa?"

"Udah telpon Kak Devina? Kita perginya besok, lho. Bukan satu abad lagi."

"Lebay banget deh, bocil. Iya, ini Kakak mau telpon dia. Assalamualaikum."

"Okey Kakak glowing. Waalaikumussalam." Rian menggelengkan kepalanya. Dasar bocil, batin Rian. Setelah itu, barulah dia menelpon Devina.

"Assalamualaikum. Cha," panggil Rian.

"Waalaikumussalam. Ada apa? Tumben nelpon siang-siang gini."

"Besok mau ikut ke pantai, gak?"

"Cuma kita berdua?"

"Emm ada Fira juga, sih. Gapapa?" Rian sedikit takut kalau nantinya Devina menolak ajakannya.

"Gapapa, malah Acha seneng karena kita ada temen."

"Besok aku jemput kamu."

"Oke. Jangan lupa mandi, awas."

"Tau aja kalo Ian belum mandi. Aku tutup ya, assalamualaikum."

"Waalaikumussalam." Rian menutup panggilannya. Kenapa tiba-tiba hatinya berdegup kencang?

Andai saja di kamar ini dia sendiri, mungkin Rian sudah guling-guling di kasur saking senangnya. Tapi kayaknya gak mungkin deh, soalnya yang cocok begitu kan, aa Fajar.

Di seberang sana, Devina merasakan hal yang sama. Dadanya berdegup kencang.

"Apa gue jantungan? Ah, gak mungkin. Aduh Devina lo kenapa, sih? Baru ditelpon gini aja udah deg-deg an apalagi kalo dilamar." Cewek itu berasa seperti orang gila sekarang. Ngomong sendiri, nanya sendiri, jawab juga sendiri.

Deringan telpon dari Azka membuat Devina tersadar. "Assalamualaikum. Eh tengil, ada apa?"

"Waalaikumussalam. Besok lo mau jalan-jalan gak, ke Ancol?"

"Lah, besok gue emang mau kesana. Barusan aja diajak sama Ian. Emangnya lo mau pergi?"

"Iya, gue mau pergi. Besok gue ke rumah lo kalau gitu."

FRAGILE Where stories live. Discover now