[Selesai]
Highest Rank:
#2 in Fragile (04-04-20)
#7 in Acha (06-04-20)
#1 in Fragile (16-04-20)
#3 in Fragile (11-05-20)
#6 in Devina (20-05-20)
#7 in Devina (23-05-20)
#1 in Apri (25-05-20)
#4 in Fragile (29-05-20)
#1 in Ginting (14-05-20)
...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
• • •
"Jangan biarin Devina lepas dari pengawasan kalian." Winda kembali memasukkan ponselnya ke dalam tas.
"Uhuy, ada yang cemburu," ejek Ginting.
"Sekarang, gue yang cemburu. Tapi nanti, sahabatnya Rian yang bakal cemburu. Tunggu aja," Winda tersenyum miring lalu berjalan melewati para atlet yang tengah beristirahat usai latihan.
"Tunggu pembalasan gue nanti," bisik Winda saat berada di dekat Devina. Ingin rasanya Nino mengubur Winda hidup-hidup saat melihatnya membisikkan sesuatu di telinga Devina kalau saja Tuhan tidak melarangnya dan tidak ada hukuman untuk hal itu.
Tanpa rasa bersalah dan malu sedikit pun, Winda keluar dari area latihan lalu pergi entah ke mana. Devina yang mendengar hal itu berusaha membuat dirinya terlihat biasa-biasa saja, padahal sebenarnya dia sedang takut. Wajar karena Devina memang pernah diperlakukan tidak baik oleh Winda.
Cinta buta.
Seakan sudah mengetahui apa yang adiknya rasakan, Nino mengajak Devina untuk menunggu Rian di luar. Dan Bintang, anak itu hanya diam dan tidak tahu harus melakukan apa. Jujur saja, dia mendengar jelas apa yang Winda bisikkan tadi.
Selama menunggu kedatangan Rian, Nino mengajak Bintang dan Devina bermain game Pou. Game yang mungkin sudah tidak banyak lagi penggemarnya di zaman sekarang ini.
"Yuk, berangkat!" Devina tidak menyangka kalau Rian akan berpakaian se-santai ini. Hanya menggunakam kaos, celana pendek, dan sandal. Aura sebagai seorang atlet tidak terlihat sama sekali.
Daripada nantinya Devina tercyduk memperhatikan penampilan Rian, dia memilih untuk mengangguk lalu berjalan ke parkiran.
"Pake mobil Bang Nino aja," kata Devina.
"Mobil aku aja," bantah Rian.
"Udah, pake mobil gue aja. Baru selesai latihan masa mau nyetir?"
"Ya udah deh."
🎶 🏸 🎶
Rian kira, Nino akan membawa mereka ke restoran milik Devina tadi. Ternyata, Nino mengajak mereka ke mall. Okey, tempat ini yang sedang dihindari oleh Rian. Untung saja Devina membawa masker tadi.
"Tumben mau pake masker, biasanya juga kalau di tempat ramai anteng-anteng aja apalagi kalau ada yang minta foto."
"Lagi capek," balas Rian. Devina tersentak ketika tangan kiri cowok itu merangkulnya.