"Luka-luka yang ada di pergelangan tangan anak ibu cukup dalam dan dengan goresan yang lumayan banyak itu membuat anak ibu mengeluarkan banyak darah. Untung nya anak ibu segera dibawa kerumah sakit, jika tidak bisa berbahaya. Dan juga sepertinya anak ibu melakukan itu karena dia merasa tertekan, atau mungkin depresi. Anak ibu sepertinya mempunyai beban pikiran yang cukup berat, apa ibu tau penyebabnya?" jelas dokter itu panjang lebar dan diakhiri dengan pertanyaan.

"Saya tidak tahu dok, tapi nanti akan saya tanyakan" Jawab Fella.

"Iya silakam, tapi tolong jangan dipaksakan jika memang anak ibu tidak mau bercerita" kata dokter itu lagi.

Fella mengangguk, "Jadi apa anak saya sudah bisa dijenguk?" tanya Dave.

"Silakan tapi setelah dipindahkan keruang rawat ya, kalo begitu saya permisi" pamit dokter tersebut.

**

Kini, Ersya sudah di pindahkan keruang rawat inap. Diruangannya sudah ada Fella, Dave, Risha, Delvin dan Arka.

"Dave, Fel, kita berdua pulang ya. Kasian anak-anak dirumah gak ada yang nemenin, ini juga udah mau malem. Biar nanti Bima nginep di rumah kita aja" kata Delvin.

"Iya, makasih Vin, Sha" kata Dave.

"Abang ikut pulang?" tanya Risha kepada Arka.

Arka mengangguk, "Ikut. Biar ntar abang balik lagi ke sini. Abang mau mandi dulu, sumpek juga seharian di rumah sakit" jawab Arka.

"Emang abang ngga sekolah?" tanya Delvin.

Arka menggelengkan kepalanya, "Kenapa ngga sekolah? Bukannya lagi Ukk?" tanya Fella.

"Abang nungguin Nara ma, Nara sakit" jawab Arka.

"Nara sakit apa bang? Mama mau jenguk dong" kata Risha yang memang sudah tahu jika Arka dan Nara berpacaran.

"Kita keruangan nya aja dulu sebelum pulang, moga aja Nara nya juga belum pulang. Soalnya dia bilang hari ini dia pulang" kata Arka.

Risha dan Delvin mengangguk, kemudian mereka pun pamit pulang kepada Fella dan Dave.

Arka, Risha dan Delvin kini sedang berjalan di koridor rumah sakit untuk menuju ruangan Nara.

Sampai di ruangan Nara, alhamdulillah nya Nara belum pulang.

Arka mengetuk pintu terlebih dahulu, kemudian setelah itu membuka pintu dan masuk bersama dengan Risha dan Delvin di belakangnya.

"Assalamualaikum" kata Arka, Risha dan Delvin berbarengan.

"Waalaikumsalam" jawab Mama dan Nara bersamaan.

"Kak, kok balik lagi?" tanya Nara.

"Iya nih" jawab Arka.

"Eh tante, Om" kata Nara.

"Nara sakit apa?" tanya Risha.

"Demam biasa kok tante" jawab Nara sambil tersenyum.

"Kalo demam biasa ngga mungkin sampe dirawat gitu dong" kata Delvin.

"Hehe, itu juga karena dipaksa mama dan papa, Om" kata Nara.

"Aduh Mama nya Nara sampe dilupain" kata Risha.

"Gak papa jeng, tadi padahal Arka disini nemenin Nara dari pagi" kata Anna.

"Tante sama Om kok bisa ada dirumah sakit?" tanya Nara.

"Oh, ini kebetulan kita juga lagi jengukin anak temen kita" jawab Risha.

Nara mengangguk, "Udah mau magrib nih bang, pulang yuk. Pasti Maura nungguin" ajak Risha.

"Iya Ma" kata Arka menyetujui.

"Nara, maaf ya tante sama om kesini gak bawa apa-apa. Terus juga cuma sebentar, ngedadak soalnya" kata Risha.

"Gak papa tante. Makasih Om, Tante udah jengukin Nara" kata Nara sambil tersenyum.

Risha dan Delvin mengangguk, setelah itu mereka pun pamit pulang.

.
.
.
.
.
TBC

Senin, 04 Mei 2020
01.37 A.M
Revisi : 6 Juni 2020

Rani Shintia

ARKANARA (Selesai)Where stories live. Discover now