Perjalanan JumAdel

200K 15.5K 4.2K
                                    


"I love you.."

Adel tersenyum mendengar bisikan Jack di telinganya. "Dua puluh."

Jack melonggarkan pelukannya, menatap intens Adel. "Apanya?"

"Udah dua puluh kali kamu bilang itu hari ini," Adel memindahkan kedua tangannya dari pundak Jack, beralih mengalungkannya di leher pria itu. "Eh, atau dua puluh satu?"

"Kamu harus terbiasa mulai sekarang karena saya akan lebih sering mengucapkan itu nantinya," Jack menundukkan wajah, mengecup lembut pipi Adel. "Di mulai dari hari ini."

Adel merapatkan diri, menyembunyikan wajahnya dibalik pundak tegap Jack. "Banyak orang lihatin kita dari tadi, kamu malah main cium-cium aja."

Jack beralih memperhatikan sekitarnya. Benar, beberapa tamu undangan mulai dari teman dekatnya, keluarga, rekan bisnis, sampai teman driver Jack dulu terlihat sedang menatap ke arahnya. Mungkin mereka merasa senang mendapat tontonan selagi menikmati hidangan yang telah disediakan.

Saat ini Jack dan Adel sedang berdansa bersama para pasangan tamu undangan lainnya. Dansa utama mereka sudah terlaksana sepuluh menit yang lalu. Berkat les privat yang Jack berikan, Adel dapat dengan lancar menguasai dansa selayaknya sudah sangat terbiasa melakukan itu sebelumnya.

"Memangnya kenapa?" Jack mengulum senyum geli melihat Adel tampak malu-malu menyembunyikan wajah. "Apa salah mencium istri saya sendiri?"

Bukannya membuat Adel merasa lebih baik, ucapan Jack justru semakin membuat Adel tersipu malu.

Tepatnya sembilan jam yang lalu saat pemberkatan pernikahan di gereja dilaksanakan pagi tadi, Adel dan Jack telah resmi menjadi pasangan suami istri yang sah. Malamnya, Jack dan Adel merayakan hari special mereka dengan sebuah pesta yang diselenggarakan di hotel milik keluarga Harianto. Adel sama sekali tidak menyesal mempercayakan segala keperluan pernikahannya pada Vanessa, ibu mertuanya itu benar-benar tahu seleranya.

Vanessa sangat mengetahui Adel diam-diam sangat mengukai warna merah muda, oleh sebab itu dekorasi pernikahannya di dominasi oleh warna rose gold. Mulai dari peralatan makan seperti sendok dan garpu, lampu gantung yang mengiasi langit-langit ruangan, hingga bunga-bunga mawar yang tampak indah mendominasi dekorasi ruangan. Di setiap sudut ruangan terdapat stan-stan makanan mulai dari kue, ice cream, soda, jus, wine dan makanan berat seperti masakan Italia sampai masakan khas Indonesia.

Para tamu undangan yang ingin menikmati hidangan dapat menggunakan meja dan kursi yang telah disediakan sesuai dengan nomor meja yang ada di undangan.

"Saya baru tahu kamu ternyata pemalu sekali," Jack terkekeh melihat pipi Adel merah padam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saya baru tahu kamu ternyata pemalu sekali," Jack terkekeh melihat pipi Adel merah padam.

"Aku udah tahu dari awal kalau kamu itu nyebelin," Adel mengerucutkan bibir dengan kening berkerut kesal.

Sesuai Titik, Ya?  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang