Rindu

84.2K 11.9K 3K
                                    


Hei Jumpersss yang kompaknya no kaleng-kalengggg

Karena kemarin tantangan udah terpenuhi, aku update lageee

2000 bintang+ 2000 komentar untuk update part selanjutnya kuy!

Btw cerita ini bener-bener akan tamat dalam beberapa chapter lagi. Ini bukan prank.
Karena sudah ada project baru dan bukan sequel, tapi kalian masih bisa berjumpa dengan JumAdel di sana😉

Spoiler dulu

Hmmmm kira-kira apa ya?Wkwkwkw

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hmmmm kira-kira apa ya?
Wkwkwkw

Selamat membaca ❤️

🚴🏻‍♂️🚴🏻‍♂️🚴🏻‍♂️

"Adel, jadinya Bondan datang jam berapa?" tanya Santi.

Adel yang sedan sibuk berkutat dengan concealer melirik sekilas Santi yang sudah berdiri di pintu kamarnya. "Mungkin lima belas menit lagi sampai."

Dalam hati Adel meruntuki kebodohannya sendiri karena sudah dua hari tidak bisa tidur dengan benar. Ucapan Jack selalu berhasil membuatnya kepikiran sepanjang malam. Terlebih ucapan terakhir Jack kemarin sebelum Adel langsung mengusir pria itu pergi karena takut masalah semakin panjang jika Rudy mengetahui kedatangannya.

Ayo balikan?

Gila, mana ada orang kasih nama kontak kayak gitu? Batin Adel masih tidak habis pikir.

"Kamu mau pergi?" Santi mengamati putrinya yang sedang sibuk berkutat dengan make up.

Adel mengangguk. "Adel mau ke luar sebentar sama Bondan."

"Jangan lupa pesenan mama," ucap Santi sebelum pergi meninggalkan kamar Adel.

"Iya," jawab Adel dengan tidak bersemangat.

Santi benar-benar ingin memesan dua toples nastar untuk Jack. Sebenarnya itu bukan masalah besar, yang menjadi bencana bagi Adel adalah dirinya sendiri yang harus menyerahkan kue tersebut pada Jack. Walau Santi tidak bilang siapa yang bertugas memberikan kue itu, Adel sudah bisa menebaknya. Siapa lagi yang akan sering bertemu dengan Jack selain dirinya?

Setelah selesai dengan make up di wajahnya, Adel merapikan sekilas kaus putih polos yang melekat di tubuhnya. Seperti biasa Adel hanya mengenakan kaus dan celana jeans biru gelap jika sedang berada di luar jam kerjanya. Alih-alih mengenakan higheels Adel lebih senang menggunakan sneakers, padahal brand-nya sendiri memproduksi higheels. Sepertinya untuk project selanjutnya Adel akan mengusulkan model sepatu sneakers yang nyaman saat dipakai namun tetap modis.

Sesuai Titik, Ya?  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang