Jadi gimana?

84.4K 12.4K 2.1K
                                    

Anjay pecah komennya 🤣
AYO 1000 komen lagi bisa gak haaa????

Nih ku up lagi! Wkwk
SENENG KAN LO HAA

Jangan lupa follow ig: @gojack_in_love

Btw aku pingin punya sebutan untuk bucin Jumardi. Enaknya apa ya?
Ada ide gak??

SELAMAT MEMBACA 🙏🏻

🚴🏻‍♂️🚴🏻‍♂️🚴🏻‍♂️

"Adel, Si Ajum udah nunggu di depan."

Adel cepat meneguk susu vanillanya yang tinggal tersisa setengah. Gadis itu meraih selembar tisu untuk membersihkan bibirnya dari remahan roti yang tadi ia makan.

"Adel berangkat dulu." Adel mencium punggung tangan Santi yang masih menghabiskan sarapannya.

Santi menepuk pelan pundak Adel. "Hati-hati, Del."

Adel mengangguk seraya meraih tasnya di kursi lalu pergi menghampiri Rudy yang sedang asik mengobrol dengan Jack di depan pintu rumahnya.

"Itu anaknya udah dateng," ucap Rudy menoleh pada Adel yang sedang membenarkan letak flatshoes -nya.

Adel meraih tangan Rudy dan mencium punggung tangannya. "Pergi dulu, Pa."

"Hati-hati," Rudy beralih menatap Jack, bibirnya menyunggingkan senyuman penuh arti. "Tolong dijaga, anak saya satu-satunya ini."

Jack tertawa. "Tanpa diminta juga pasti saya jagain, Om. Soalnya dia satu-satunya, kalau ada satu lagi ya berarti jadi cucu Om nanti."

Meski tidak terlalu mengerti percakapan Rudy dan Jack, Adel dapat menangkap maksud dari ucapan terakhir pria bersetelan jas yang kini berdiri di sampingnya. Sejak Adel pulang dari kondangan bersama Jack, ayahnya tiba-tiba berubah jadi sangat berpihak pada 'Si Ajum'. Seperti pagi ini, Rudy terlihat jauh lebih bersemangat melihat Jack datang ke rumahnya dibanding Adel.

"Apaan?" Adel menatap tajam Jack yang langsung merapatkan bibir diam.

Rudy menepuk akrab pundak Jack. "Mamanya juga galak dulu tapi lama kelamaan jinak."

"Gimana jinakinnya, Om?" tanya Jack.

"Disayang terus aja," jawab Rudy.

Adel memutar bola matanya malas. "Pa, ngobrolnya nanti, ah. Adel telat, nih!"

Rudy tertawa. "Yaudah kalian berangkat sekarang. Hati-hati di jalan."

Usai mengatakan itu, Rudy memilih masuk kembali ke dalam rumah seolah memberikan ruang pada Jack dan Adel.

"Dibilang santai aja, kan, telatnya bareng atasan sendiri." Jack tersenyum.

Adel tidak menanggapi ucapan Jack. Gadis itu memilih diam mengikuti Jack yang baru saja menyalakan mesin mobilnya. Jack hari ini tidak menggunakan motor vespa kesayangannya. Hal itu juga menjadi pertanyaan di benak Adel tetapi alih-alih menanyakannya, gadis itu memilih tetap bungkam.

Rasanya berangkat kerja bersama Jack sudah bukan menjadi hal baru bagi Adel. Mungkin karena sebelumnya ia juga sudah terbiasa di antar jemput oleh Jack saat pria itu masih menyamar menjadi driver-nya. Adel juga tidak melakukan perlawanan saat Jack tiba-tiba menjemputnya seperti ini padahal bisa saja pria itu memberinya kabar dulu. Intinya, kemunculan Jack yang tidak diundang itu sudah bukan menjadi hal tabu bagi Adel.

Sesuai Titik, Ya?  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang