Day One

82.3K 13.5K 5.7K
                                    


Pecah woy keren kalian!!!
BERANI GAK WE TANTANG PART INI 2000 komentar kalau bisa dalam beberapa jam aku update lagi hari ini!!!

Btw kemarin buat yang udah kasih ide sebutan untuk bucinnya Jumardi, makasih banyak ya!
Ada satu yang terpilih

Btw kemarin buat yang udah kasih ide sebutan untuk bucinnya Jumardi, makasih banyak ya!Ada satu yang terpilih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Makasih Zahraa! Mulai hari ini aku panggil kalian Jumpers!! 🤣
Jumardi lopers!

Ayo ramein 2000 komentar hari ini langsung update lagi!!!!!

CUSSS!!!

🚴🏻‍♂️🚴🏻‍♂️🚴🏻‍♂️

Si tukang gas
Saya sudah di depan.
(07.30)

Adel langsung melompat kecil dari ranjangnya mengamati sekilas penampilannya di cermin. Setelah merasa tidak ada yang aneh dengan penampilannya, Adel berlari cepat menuju pintu rumahnya mengabaikan Santi dan Rudy yang sempat kaget melihatnya dari dapur.

Setelah sampai di depan pintu, Adel tidak langsung membuka pintu rumahnya. Adel menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya perlahan. Merasa cukup tenang barulah Adel menekan knop pintu dan membukanya perlahan.

"Selamat pagi."

Adel yang baru saja membuka pintu rumahnya langsung disambut hangat oleh Jack yang sudah menunggu di depan pintu.

"Pagi."

Tatapan Jack dan Adel saling bertemu sebelum akhirnya mereka membuang muka salah tingkah. Jack menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sedangkan Adel berlagak tertarik memandangi kuku jarinya sendiri.

Jack berdeham berusaha menguasai diri. "Papa Mama kamu di mana?"

"Lagi sarapan," Adel masih belum berani menatap Jack, "Mau masuk dulu atau langsung aja?"

"Saya mau bicara sebentar sama orangtua kamu."

Melihat Jack selalu datang ke rumahnya pagi-pagi seperti ini memang sudah menjadi kebiasaan bagi Adel dan kedua orangtuanya. Namun, ada yang berbeda hari ini. Jack bukan hadir sebagai driver ojek atau seorang atasan yang datang menjemput Adel.

Pria di hadapannya itu sekarang adalah kekasihnya?

"Yaudah duduk aja dulu," Adel membuka lebar pintu mempersilahkan Jack masuk. " Sebentar lagi juga mereka selesai sarapan."

Jack mengangguk seraya mengikuti Adel masuk ke dalam rumah.

"Kok duduk di situ?" komentar Jack melihat Adel duduk di sofa yang letaknya berjauhan dengan tepatnya duduk.

Adel menatap heran. "Kenapa memangnya?"

"Sini," Jack menepuk-nepuk sofa di sampingnya. "Saya mau minta tolong."

Sesuai Titik, Ya?  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang