TIGA PULUH SATU

443 42 0
                                    


Bia masuk ke dalam kos dengan perasaan campur aduk. Dilihatnya lagi toples berisikan sepasang kura-kura itu, Bia tersenyum sumir saat mengingat apa yang baru saja terjadi antara dirinya dan Bash. "Nggak nggak nggak, nggak mungkin." Bia membuka kamar kosnya dengan kunci yang ada ditangan, lalu menyalakan lampu untuk menerangi ruangan kecil itu. Diletakkannya toples itu di atas nakas, pandangan Bia tertuju pada sepasang kura-kura itu. Pikiran dinda larut dalam keheningan dan imjinasi yang ia ciptakan.

Sementara Bash, ia fokus di jalanan. Langit terlihat mendung menutupi bintang-bintang yang tadinya indah menemani perjalanan Bash sampai kos. Sesampainya di depan gerbang kos, Bash menatap heran sebuah mobil yaris merah yang terparkir di sana. Jelas Bash tahu siapa pemiliknya, ia bahkan hafal plat mobil tersebut. Tak mau ambil pusing ia pun segera memasuki halaman kos dan memarkir sepeda motornya. Bash mengedarkan pandangan ke sekelilingnya, hening, hanya terdengar suara jangkrik dari kejauhan. Baru saja beberapa langkah tiba-tiba pintu kosnya dibuka.

"Surprise....."

Bash mematung menatap Pram, Dino, Rendi juga Kanya yang membawa sebuah kue ulang tahun dengan lilin yang menyala.

Happy birtday to you

Happy birtday to you

Happy birtday Happy birtday Happy birtday Baskara

Kanya maju satu langkah, ia menyodorkan kue tart bergambar klub bola Manchester United, kebanggan Bash.

Tiup lilinnya tiup lilinnya

Tiup lilinnya sekarang juga

Sekarang juga sekarang juga

"Make a wish dulu," ucap Kanya. Bash memejamkan mata lalu meniup lilin itu. Kanya tersipu, kedua pipinya memerah. Ia menjabat tangan Bash dan membisikkan selamat ulang tahun. Sementara Pram, ia sibuk mengabadikan momen ini lalu menggungahnya ke instagram story.

Bia memandangi langit-langit kamar kosnya dengan pikiran mengawang-awang. Matanya tak jua terpejam. Bia meraih ponselnya, ia mengecek beberapa pesan masuk dan membacanya satu persatu, termasuk dari Kanya yang menelponnya sebanyak tiga puluh delapan kali. Bia mulai gusar, ia sibuk merangkai kalimat yang akan dikatakannya pada Kanya. "Argh..." Bia mengacak rambutnya karena kesal sendiri. Bia beralih membuka instagram untuk mengalihkan pikirannya sejenak dari Kanya. Dan kebetulan sekali Bia melihat baru saja Mas Ganteng mengupdate instastory. Mereka yang selalu jadi orang pertama menjadi viewer story gebetan bisa masuk dalam kategori bucin kasta tertinggi. Bia salah satunya.

Akhirnya surprise ulang tahun untuk Bash sukses meski tak sesuai rencana. Setelah ritual tiup lilin dan potong kue, Bash meminta ijin sebentar untuk mengguyur tubuhnya yang kotor karena ulah Dino dan Rendi yang menuang tepung ke tubuh Bash.

"Njir, mandi malem-malem ni," ucap Bash.

"Mumpung ulang tahun kan, sekalian buang sial."

"Iya, kamu yang bawa sial."

Setelah Bash masuk, Pram, Dino dan Rendi menunggu di teras sambil membuka snack dan softdrink yang dibelinya. Kanya mengambil sesuatu dari dalam mobil, sebuah kotak yang terbungkus dengan kertas kado. Kanya lantas duduk di samping Pram, ia meminta hasil jepretan Pram. Senyum Kanya mengembang, ia melihat potret dirinya dan Bash dalam satu bingkai. Tak lama Kanya mengunggahnya ke wa story.

Bia tak berkedip menatap layar ponselnya. Ia menyesal melihat apa isi story Pram, surprise ulang tahun untuk Bash yang diberikan Kanya. Meski menyesal nyatanya beberapa kali Bia mengulang-ulang untuk menonton. Mulut Bia komat kamit merapal doa-doa seperti ustadzah, matanya terasa sakit karena menahan air matanya agar tak tumpah. Aneh, melihat Kanya dan Bash sedekat itu membuat dadanya sakit. Bia membenamkan wajahnya di bantal, mendadak ia merasa bodoh karena terjebak dalam permainannya sendiri. Untuk pertama kalinya secara sadar Bia mengakui jika ia jatuh cinta dengan seorang Baskara Yudha.

Bucin Kasta TertinggiWhere stories live. Discover now