SATU

2.3K 157 14
                                    

Saat itu masa orientasi kampus baru saja berakhir, artinya mereka yang tercatat sebagai mahasiswa baru boleh bernapas lega karena drama mengerikan selama tiga hari itu juga harus diakhiri. Hah drama? Ada gitu ya ospek pakai drama. Bagaimana nggak drama coba, selama tiga hari ada-ada saja tugas yang diberikan oleh senior yang kadang kelewatan pake banget. Mau minta tanda tangan aja susahnya ngalahin kalau minta foto sama artis, belum lagi tugas konyol buat menghitung jumlah korek api di setiap wadahnya. Kan kurang kerjaan, bahkan yang lebih parah harus mengirim surat cinta buat senior yang galaknya naudzubillah.

Hari itu adalah penutupan masa orientasi kampus yang sudah berlangsung selama tiga hari. Rona bahagia jelas tergurat di wajah-wajah mahasiswa baru yang berkumpul di auditorium. Di antara mahasiswa baru itu salah satunya adalah Sabia dan kedua temannya, Elita dan Anggun.

"Bi..Bia..lihat deh siapa yang duduk di sana," bisik Elita. Sabia yang tengah duduk dengan menyandarkan kepala pada lututnya spontan beranjak dan menatap Elita yang duduk di sebelahnya. Anggun yang juga mendengar mengikuti gerakan telunjuk Elita yang mengarah pada seseorang yang berada persis satu baris di belakang mereka. Jarak mereka hanya terpisah tiga anak sehingga posisi mereka sebenarnya begitu dekat.

"Mas Ganteng nggak sih?" tutur Sabia.

"Ternyata anak ekonomi, Bi. Lihat aja tuh kaosnya warna merah."

"Pantes."

"Kok?"

"Pantes nggak pernah lihat di kampus ternyata beda fakultas."

Sabia Maisadipta, satu dari sekian mahasiswa baru yang tengah mengikuti penutupan ospek di auditorium. Dalam upacara penutupan yang diikuti semua mahasiswa baru dari semua fakultas itu, ia merasa berjodoh karena dipertemukan kembali dengan seseorang yang selama tiga hari ini berhasil mencuri perhatiannya. Bia memanggilnya dengan sebutan Mas Ganteng.

"Bi, mending kamu samperin deh. Kapan lagi coba mau ketemu."

"Anjay! Maksudnya aku harus sksd gitu? Kalau doi malah ilfil?"Ogah-ogah, ada cara lebih elegan untuk sekedar kenalan.

"Caranya?" Elita dan Anggun kompak menjawab sambil menatap Sabia lekat-lekat.

Sabia mengambil selembar kertas dan pulpen lalu jemarinya menuliskan sesuatu di sana. Tak lama dilipatlah kertas tersebut membentuk pesawat terbang. Sabia menarik napas panjang, mulutnya komat-kamit entah sedang berdoa atau mengucap mantra. Lalu dengan yakin melempar pesawat terbang dari kertas tersebut ke belakang.

"Bismilllah..bismillah..bismillah.."

"Bi..Bi..Bi..diambil, pesawatnya diambil," ucap Anggun semangat.

"Hah? Argh...!!" Sabia menutup mata dengan kedua tangannya, beberapa kali ia menghentakkan kakinya ke lantai.

"Ya Allah, Ya Allah. Sumpah deg-degan banget ni."

Pucuk dicinta ulam pun tiba. Sepertinya apa yang dilakukan Sabia tidak sia-sia. Pesawat terbang yang terbuat dari kertas itu mendarat tepat mengenai Mas Ganteng. Kali ini Sabia tak berani menoleh karena takut ketahuan. Padahal seharusnya itu yang diharapkannya, Mas Ganteng mengetahui jika Sabia yang menjadi pilot. Mas Ganteng mengambil pesawat kertas tersebut dan berniat melemparnya kembali.Namun sebelum itu dilakukan, ia melihat ada coretan tinta warna merah yang menarik perhatiannya. Mas Ganteng membuka lipatan pesawat kertas tersebut, kedua manik hitam itu kini berfokus pada tulisan yang tertera di sana.

"HAI, AKU SAMA TEMAN-TEMANKU LAGI MAIN TRUTH OR DARE. AKU DITANTANG TEMAN-TEMANKU BUAT KENALAN SAMA KAMU. KIRA-KIRA BOLEH NGGAK? (@Bii_Biaa IG AKU YA)."

Pandangan Mas Ganteng beralih dari selembar kertas pesawat ke sekelilingnya. Tak ada satu orang yang dicurigai karena semua terlihat fokus dengan aktivitasnya sambil mendengarkan ceramah dari rektor.

"Pinjem hp bentar!" Tiba-tiba Mas Ganteng merapatkan diri pada seseorang yang duduk di sampingnya.

"Nanggung lagi mabar, bro."

"Skip bentar."

"HP kamu kenapa?"

"Low bath."

Dalam hitungan detik ponsel tersebut sudah berpindah tangan dan tanpa buang waktu ia membuka instagram melalui akun bernama @bash_yudha milik Baskara yang duduk di sebelahnya. Tanpa meminta persetujuan Baskara, ia mengetikkan nama yang tertera dalam pesawat kertas tersebut @Bii_Biaa yang kebetulan tidak dikunci lalu menekan tombol follow.

Bucin Kasta TertinggiWhere stories live. Discover now