02: Pluirin

527 58 41
                                    

RATHER THAN HIM 彡Pluirin; little flowerSaiShimuraSai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

RATHER THAN HIM
Pluirin; little flower
SaiShimuraSai

.
.
.


Keadaan itu adalah sesuatu yang bisa berubah dengan teramat cepat, baik Sasuke maupun Sai sadar betul bahwa hal tersebut adalah suatu kebenaran kendati enggan menerimanya dengan lapang dada. Bagaimana tidak? Wanita mereka, wanita pirang itu, kembali mengalami pendarahan hebat di dalam sana.

Sejak awal mengandung, kondisi Ino memang sudah buruk. Pendarahan sering terjadi karena rahimnya lemah, tidak sekuat perempuan lain pada umumnya. Bahkan, karena menyadari kondisi istrinya yang sudah begitu, Sai menjadi aware sekali akan kegiatan-kegiatan yang dilakukan wanita kesayangannya tersebut.

Pria pucat telah mencoba membatasi berbagai macam aktivitas yang sering dilakukan Ino, Sai bahkan sudah berperan sebagai calon papa siap siaga. Dia melakukan banyak pekerjaan rumah yang biasa dikerjakan istrinya, seperti mencuci pakaian, merapikan rumah bahkan memasak serta memilihkan makanan dan minuman yang baik untuk ibu hamil dengan maksud menghindari kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi.

Dia melakukan ini sebab tahu bahwa kemungkinan bertahan bagi Ino itu sangat kecil. Entah wanita pirang menyadari hal tersebut atau tidak, sebenarnya Sai hanya ingin mereka baik-baik saja, karena itu dia melakukan tindakan pencegahan semacam ini. Berlebihan? Terserah mau menganggapnya apa, yang jelas keselamatan keluarga adalah hal utama.

"Ya Tuhan, semoga wanita itu baik-baik saja." Pria pucat menunduk, menatap lantai marmer sebelum menggerakan jemarinya dengan cemas, saling menggenggam erat, berusaha mengusir rasa cemas alih-alih malah menambah beban.

Sai tidak bisa bersikap tenang sama sekali, Sasuke jelas dapat melihatnya. Pria kelahiran November itu beberapa kali mengubah posisi duduk, menatap apa saja yang bisa dilihatnya, lalu sebentar-sebentar menoleh pada pintu ruang operasi, lagi dan lagi, terus seperti itu sampai Sasuke bosan menatap gerakan yang diulang-ulang membuat pening kepala.

Tapi, dalam kondisi seperti ini, dia juga tidak membantu apa-apa. Sasuke jelas tak akan mencoba menenangkan musuhnya apalagi menyemangati, karena dirinya juga membutuhkan hal serupa.

Namun mendadak dia berubah pikiran, mungkin ini waktu yang tepat untuk berbaikan barang sejenak. Meski dia mencemaskan Ino di dalam sana, jelas Sai lebih berhak, dia memiliki ikatan yang lebih krusial daripada sekedar kekasih. Meski Ino mencintai Sasuke duluan, tetap saja dia tidak bisa egois, Uchiha satu itu tahu afeksi yang Sai tunjukan pada kekasihnya bukan sebagai wujud tanggung jawab semata tapi lebih dari itu. Sebagai laki-laki, Sasuke dapat menyadari bahwa Sai mencintai Ino.

"Sai," panggilnya, namun si pria pucat di sana tak menoleh. Sasuke mengembuskan napas pelan sebelum berjongkok di depan pria yang lebih muda dua tahun darinya itu. Kedua tangan kekar si Uchiha bungsu lantas mengangkat wajah Sai untuk menatapnya.

[Sho-Ai] RATHER THAN HIM 彡 • SasuSaiInoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang