"Jadi lo diselamatin sama Om Andri?" tanya Lesya.

   "Iya."

   "Oh iya, gimana dengan hubungan lo sama Rayhan?"

Deg

   Hati Lesya terasa terguncang saat Adel menanyakan pasal hubungannya.

   "Dia udah milik orang lain Del." Adel terkejut bagaimana bisa Rayhan memilih orang lain daripada Lesya.

   "Kok bisa? Gak mungkin Les, Rayhan sayang banget sama lo." seru Adel yang menyolot, karena ia benar-benar tak habis fikir.

   "Rayhan emang sayang sama gue, tapi Rayhan harus tunangan sama Fera karena itu semua keinginan bokapnya Rayhan." Adel menegakkan duduknya dan menatap Lesya.

   "Bokap? Emang bokapnya Rayhan masih ada?" tanya Adel.

  "Masih, makadari itu Rayhan gak mau ngecewain bokapnya."

   Sekarang Adel mengerti tapi kenapa Lesya begitu saja menerimanya bagaimana dengan urusan hatinya.

   "Lo gak marah Les?" tanya Adel.

   "Hahaha... gue pengen marah Del, tapi gue marah ke siapa? Gue gak mau egois yang menting diri sendiri, gue gak mau gara-gara gue Rayhan ngecewain bokapnya." seru Lesya yang terdengar sangat tegas, ia tak mau dianggap lemah.

   "Terus apa kabar dengan hati lo Les?" tanya Adel.

   "Apa yang lo lihat, gue baik-baik aja." jawab Lesya yang menampilkan senyumnya.

   "Lo boleh bilang keadaan lo saat ini baik-baik aja, tapi nanti saat lo sendiri, gue yakin lo gak baik-baik aja. Mulut lo bohong tapi hati lo gak bisa Les, gue tau itu karena gue pernah ngerasain di posisi lo saat ini, yang sabar gue tau lo cewek kuat." ujar Adel yang mengusap punggung Lesya.

   "Dan hal yang paling gue benci akhirnya terjadi, gue takut kehilangan dan sekarang lihat Del, gue kehilangan Rayhan. Lucu yah terkadang hidup itu seperti permainan." Lesya terkekeh pelan walau hatinya tak seperti ekspresi wajahnya yang menampilkan kesan senang dan bahagia.

   "Lo hebat Les, Lo relain perasaan lo sendiri buat orang lain. Gue yakin lo bisa bahagia." seru Adel.

   Yah Lesya hanya bisa berharap bahwa hidupnya bisa bahagia, namun kapan? Ia lelah dengan takdir yang seperti makanan lelucon.

   Ting

   Ponsel Adel berbunyi ia menerima panggilan dari entah siapa, membuatnya mengiyakan ajakan orang itu.

   "Maaf Les gue harus balik."

   "Hati-hati Del." ujar Lesya.

   Lesya bangkit dari duduknya dan melangkah kan kakinya menuju entalah kakinya yang akan membawanya ke suatu tempat, hari-harinya begitu buruk dan mood selalu hancur ketika mengingat tentang Rayhan. Langkahnya berhenti ketika ia melihat Fera berada dirumah sakit Lesya berlari dan mengendap-endap mengikuti Fera.

    🐸🐸🐸

    Fera berjalan dilorong rumah sakit dengan langkah terburu-buru, ia tak mau jika dia bertemu dengan seseorang yang ia kenali, Ia berhenti didepan pintu ruangan, ia menghela nafasnya dan membuka pintu ruangan tersebut, ia melangkahkan kakinya memasuki ruangan tersebut.

   "Fera kamu telat chek up!" tegur dokter Andre yang masih fokus dengan berkasnya namun ia bisa melihat Fera mendatanginya.

   "Lupa Dok." elak Fera yang tersenyum kikuk.

   "Baiklah kita chek sekarang." Fera hanya mengangguk.

    Fera duduk dan menunggu hasilnya, Ia meremas bagian ujung roknya sampai lecek, ia takut mendengar penuturan dari Dokter mengenai keadaannya.

Lesya Story (END)Where stories live. Discover now