Chapter 44

14.8K 668 11
                                    


Okay lanjutin chap yang sebelumnya guys!

Jangan lupa VOTE and COMMENT!!!

.

.

.

Rayhan berjalan dengan santai menuju parkiran sekolahnya, tapi dari berbeda arah ia bertabrakan dengan seseorang, Rayhan bingung dengan cairan merah yang ada di lantai, ia mendongakkan kepalanya dan terkejut melihat seorang cewek yang kerap di panggil dengan Lesya, entalah Rayhan tidak mengenal dekat cewek itu, yang Rayhan tau Lesya itu cewek yang punya masalah dengan kekasihnya, Adel. Dengan sigap Rayhan memberikan kain kepada Lesya, tetapi Lesya menepisnya. Rayhan merasa kesal kepada cewek tersebut, dengan sigap Rayhan membawa Lesya ke UKS.

Rayhan langsung mengambil air dan mencelupkan kainnya ke dalam baskom, setelah itu Rayhan memeras kain tersebut dan memberikannya kepada Lesya.

🐸🐸🐸

Lesya akhirnya menerima kainnya dan menempelkannya pada hidungnya, setelah beberapa menit tidak ada darah yang mengalir dari hidungnya.

"Makasih." ujar Lesya.

"Kainnya buat lo aja, gue duluan." ujar Rayhan yang kemudian keluar dari UKS.

Dulu mungkin lo deket banget sama gue Han, tapi sekarang hati lo bukan buat gue lagi yah?* ujar Lesya dalam hatinya.

Lesya keluar dari UKS dan berjalan menuju parkiran dengan wajah datar. Tidak ada semangat lagi dihidupnya, tidak ada lagi yang bersinar semuanya nampak abu-abu.

🐸🐸🐸

"Kita harus melenyapkan cewek itu." ujar seseorang yang memakai kacamata dan topi bucket hitam sehingga wajahnya tak jelas.

"Gue denger-denger, sekolahnya ada acara sekitar 2 mingguan lagi, mungkin kita bisa manfaatin dari acara tersebut." ujar salah satu dari mereka yang mengenakan helm.

"Okay kita akan susun strategi." ujar orang yang berkulit hitam.

🐸🐸🐸

Keadaan malam yang dingin membuat seorang cewek menyelimuti dirinya, ia menatap indahnya malam lewat balkon kamarnya, seakan-akan ia mengadu pada bulan yang bersinar dengan terang, rasanya ia sedikit bahagia bisa menyalurkan keinginannya lewat pembicaraannya dalam hatinya. Tak terasa air matanya berjatuhan dari mata indahnya.

"Ga ada yang diharapkan lagi Tuhan, ga ada yang perlu di pertahankan lagi."

Rasanya sesak saat berbicara kepada dirinya sendiri. Setelah selesai mengadu kepada bulan Lesya memilih merebahkan dirinya ke kasur kesayangan karena rasa kantuk mulai datang

🐸🐸🐸

Hubungan Gina dan Aldino semakin membaik bagitupun dengan Via dan Revan, kedua pasangan tersebut nampak serasi, yah walau terkadang mereka pernah cek-cok.

"Al, aku kasian sama Lesya," ujar Gina.

"Iya, gue juga kasian sama Lesya." ucap Via yang kemudian duduk disamping Revan.

"Ini juga kan gara-gara Lesya, jadi udalah." timpal Aldino dengan final.

"Al, jangan salahin Lesya dong." ujar Via yang tidak terima jika sahabatnya disalahkan dikejadian ini.

"Lo ga terima dimananya? Gue bener kali ngomong kayak gini, karena Lesya Rayhan kecelakaan sampai dia koma dan dia sampe amnesia, jadi bukan salah Rayhan dong kalo dia lupa sama Lesya." bela Aldino.

Lesya Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang