Chapter 53

14.5K 685 8
                                    


Okay guys yang minta next author usahain, ok!jangan lupa vote

Comment yah readers biar author seneng!wkwkwkkwk

.

.

.

Tok.... Tok.... Tok

    Sebuah ketukan pintu nyaris terdengar di telinga gadis yang tengah terduduk lemas di kursinya, akhirnya ia melangkah ke arah pintu dan membukanya, ia terkejut karena mendapatkan Via.

   "Kenapa?" tanya Lesya.

   "Les, Gina pergi." ujar Via yang memasuki ruang tamu karena Lesya mempersilahkan Via untuk duduk terlebih dahulu.

   "Karena gue?" tanya Lesya yang dibalas gelengan kepala oleh Via.

   "Gue udah coba untuk nasehatin dia Les buat gak bersikap kayak gitu ke lo, tapi dia gak terima dan kabur dari rumah." seru Via yang menceritakan kronologinya.

    Sedangkan Lesya hanya mengangguk mengerti. "Ini emang salah gue Via, gue pantes kok dapetin ini semua." sahut Lesya menatap ke arah lain, ia tak sanggup jika menatap manik mata Via.

  "Gue yakin bukan lo yang nusuk Aldino kan?" ulang Via yang masih tidak percaya dengan opini semua orang.

   "Gue yang nusuk Aldino." seruLesya.

   "Bilang ke gue kalo bukan lo Les, ngomong ke gue." cecar Via yang suaranya mulai terdengar bergetar.

   "Gue kenal lo banget Les, lo gak mungkin banget mau bunuh pacar sahabat lo sendiri, walau dia punya salah sama lo." lanjut Via yang masih setia menatap manik milik Lesya yang berlinang dengan air mata.

   "Benar kata orang, gue emang pembawa sial, hahaha..." ucap Lesya dengan tawanya, namun air matanya yang mulai mengalir dari mata dan membasahi kedua pipinya yang sudah jelas bahwa tawanya berusaha untuk menutupi kesedihannya.

   "Kenapa lo gak percaya kayak yang orang lain?"

   Balasan Via terus menggelengkan kepalanya cepat. "Gue kenal lo banget Les." ujar Via.

   "Tepat dua hari lagi Vi," ucap Lesya yang tersenyum hangat.

    Via bingung dengan penuturan Lesya, apa maksudnya yang dibicarakan oleh Lesya. Itu seperti kode namun Via tidak mempercayainya.

   "Gue akan ngewujudin mimpi semua orang, gue akan pergi." ujar Lesya yang kini menatap manik hitam milik Via, air matanya tidak kuasa dan akhirnya meluncur.

   "Lo ngomong apa sih Les," seru Via yang mulai bergetar.

   "Dua hari lagi Vi." tukas Lesya yang tersenyum tulus pada Via.

   "Please jangan buat gue kayak orang bego, maksud dari omongan lo yang berusan itu apa?" tanya Via yang masih loading.

   "Plaese tinggalin gue sendiri!" pintah Lesya.

   "Les...."

   "Gue mau sendiri." ujar Lesya yang diangguki oleh Via.

   Via yakin sekarang Lesya hancur dimana ia selalu dicaci maki dan dihina oleh semua orang dan itu yang membuatnya lemah. Via akhirnya mengalah dan kembali kerumah, di sepanjang jalan Via selalu berdoa untuk Lesya.

    Lesya menangis, semuanya sudah ia rasakan dari kepahitan hidup dan kerasnya dunia, rasanya Lesya ingin sekali cepat pergi untuk selamanya, tidak ada yang dipertahankan lagi karena semuanya telah pergi dan menjadi kenangan.

Lesya Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang