Chapter 89

13.2K 658 104
                                    


  Bakal gua bikin kalian greget! Wkwkwk

Jangan lupa vote dan comment yah guys!

Jangan lupa follow my akun real w

.

.

.

Flashback on

   Rayhan terkejut ketika kedatangan tamu, ia menyuruhnya masuk dan duduk dimeja untuk makan malam, Rayhan hanya menjalankan perintah Bram untuk mempersilahkan acara makan.

   "Ini anak kamu Bram?" tanya seorang wanita yang berpenamilan anggun.

   "Yah benar ini Rayhan." jawab Bram.

   "Persis kayak kamu Bram." sahut seorang pria yakni itu teman Bram.

   "Han, kenalin nama Om, Om Dino dan ini istri Om bernama Fira." Rayhan hanya mengangguk dan tersenyum untuk membalasnya.

  Ceklek...

   Pintu terbuka mendapatkan seorang gadis cantik dengan pakaian dress yang melekat ditubuhnya, ia berlari dan tergesa-gesa

   "Maaf telat," serunya dengan suara yang parau.

   "Duduk Fera." ujar Bram.

   Rayhan mulai yakin bahwa perempuan ini akan menjadi tunangannya, ia cantik tapi Rayhan kekeh mencintai Lesya.

  "Langsung inti saja, jadi kalian akah bertunangan." putus Bram.

   "Hah, Tunangan?" tanya Fera yang kaget.

   "Iya sayang kamu tunangan sama Rayhan." seru Fira yang mengelus tangan anaknya.

   "Ih mah kok gitu sih." rengek Fera.

   "Sudah kamu terima saja, ini demi kebaikan kamu nak." Fera menatap Rayhan sebentar dan akhirnya mengangguk untuk mengiyakan.

    Semuanya tersenyum tapi tidak dengan Rayhan yang memasang wajah dinginnya, raganya berada disini tapi hatinya berada di gadis itu, Lesya. Tapi Rayhan harus mengabulkan keinginan Bram.

Flashback off

    Rayhan terus memikirkan kejadian itu dimana ia sudah terikat dengan Fera, bagaimana dengan hatinya? Ia bingung sangat bingung, Rayhan sudah berada di rumah bersama Ibunya.

  Rayhan mengambil ponselnya dan menekan tombol hijau untuk menelepon Lesya.

   "Lo marah sama gue Les?" tanya Rayhan yang ketika mendapatkan tolakan dari panggilan teleponnya.

   Dengan cepat ia mengambil jaket dan memakainya ia berlari keluar dari rumah dan melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, jalanan sangat padat di hari ini.

Ciut...

   Motornya berhenti tepat didepan rumah Lesya ia memasuki rumah Lesya

Tok... Tok... Tok

   Pintu terbuka menampilkan Lesya yang masih acak-acakan, Rayhan ingin sekali tertawa tapi belum saatnya.

   "Jalan yuk Les,"

   "Gak." tolak Lesya.

   "Please Les sekali ini aja, gue mau ngehabisin waktu bareng lo." seru Rayhan yang tak mau kalah.

Lesya Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang