Chapter 58

17.4K 767 37
                                    


Hallo guys, author kalik lagi, yang kangen sama author mana? Komen, wkwkkwkwk

Yang demen sama Rayhan mana?
Angkat kaki kalian bersama dan jeritkan nama Rayhan dalam hati, semoga besok ketemu sama gebetannya masing-masing dan ngajak kalian ngedate! Asik kalo kayak gitu seneng gak tu? Kalo author mah ngefly guys, btw punya gebetan banyak tapi masih aja jadi jomblo, apa jangan-jangan  jodoh author sama orang Korea? What demi neptunus upin-ipin naik SD author loncat dari gedung lantai 15, ah gak ah mau lanjutin chapter ini, mau loncat dari ranjangan kamar aje!
BACOT bat si author!

Okay jangan lupa klik bintang yah!

.

.

.

    Tatapan matanya kosong seakan-akan ia merasa kehilangan sesuatu, kini Rayhan sudah berada di rumahnya yang tengah duduk dibalkon kamarnya ia masih setia memikirkan Lesya.

   "Lo dimana? Jangan buat gue khawatir lagi, gue udah inget semuanya Les." gumamnya yang terlihat mendengus geram karena ia baru saja sembuh dari penyakitnya namun orang yang disayangi pergi entah kemana.

Ting

   Ponselnya menampilkan chat grup dengan sahabatnya, ia membuka grup dan mulai mengetikkan pesan.

Coganzzz

Revannn: guys gimana pasal Lesya? Kita kerumahnya Lesya aja gimana?

Aldino: yaudah hayo

Bryan: tumben ide lo bagus @Revannn

Revannn: iya dong lo nya aja yang terlalu tolol

Bryan: persetan

Rayhan123: ribut lo pada, otw

Aldino:^2

Bryan: orang ganteng harus sabar

Read

Bryan: anj** lo pada, cuman read doang

    Rayhan terkekeh pelan saat membaca satu persatu pesan dari sahabatnya, ia mengambil sweater di nakas meja dan dipakikan ke tubuhnya yang hanya memakai kaos tipis, ia menuruni anak tangga dan menghampiri seorang wanita paruh-baya yang kini menatapnya cemas

   "Mau kemana, Han?" tanya Indah dengan lembut.

   "Rayhan mau cari Lesya Ma." jawab Rayhan.

   "Kamu baru aja sembuh Han, Mama takut terjadi yang gak-gak sama kamu, Han." ujar Indah yang menatap anaknya dengan sayu.

   "Mama jangan khawatir sama Rayhan yah, yaudah Rayhan pamit." ujar Rayhan yang menyalami dan mencium tangan aibunya lalu berlalu dan menutup pintunya.

    Rayhan melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, tatapannya fokus ke depan dengan cekatan ia berhasil menyalip mobil dan tak butuh waktu lama ia sampai didepan rumah Lesya yang kini dihuni oleh Gina dan Via. Ia parkirkan motornya di depan rumah

Tok.... Tok.... Tok

     Rayhan mengetuk pintu dan menunggu penunggu rumah untuk membukakannya tak butuh lama pintunya terbuka lebar.

   "Rayhan," ujar Via yang mlongo.

   "Yah, kenapa?" tanya Rayhan.

   "Yaudah masuk dulu gih," ujar Via yang mempersilahkan Rayhan untuk masuk ke rumah.

Lesya Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang