Chapter 66

16.4K 635 6
                                    


Hallo guys, apa kabar? Semoga baik-baik aja yah, semoga segala virus, kuman, bakteri atau wabah hilang, amin.

.

.

.

   "Kita ketemu lagi," ujar Lesya yang memakai hoodie hitam dan masker hitam yang mampu membuat lawan biacaranya tak mengenalinya.

   "Lo siapa?" tanya Angkasa, sekarang Lesya akan mencari masalah dengan Angkasa orang yang membuatnya hampir saja pergi untuk selamanya.

  "Gak inget atau pura-pura lupa?" sungut Lesya yang tersenyum dibalik maskernya hitamnya.

  "Gue gak kenal lo, ada urusan apa sama gue?"

  "Urusan gue cuman mau balas dendam sama ketua geng Alaskar." tukas Lesya.

  "Oh tentunya gue Angkasa sebagai ketua geng Alaskar, lo mau balas dendam? Sebelumnnya lo pernah punya masalah sama kita semua?" tanya Angkasa.

  "Gue gak akan balas dendam kalo sebelumnya kita gak punya masalah sama lo, pukir pake otak. Gue datang kesini cuman mau ngasih tau lo kalo Lesya kembali."

     Angkasa terkejut tetapi ekspresi wajahnya langsung ia rubah kembali ke ekspresi awal.

   "Gue gak percaya, dia udah mati." tukas Angkasa yang tertawa.

  "Ya kali orang mati bisa hidup lagi." sungut salah satu dari geng Alaskar, yah dia adalah Angga.

  "Apa lo perlu bukti?" tanya Lesya.

  "Silahkan. Mana buktinya?" sarkas Angkasa.

     Dengan perlahan Lesya membuka tudung hoodienya dan membuka maskernya, ia senang melihat ekspresi Angkasa dan anak buahnya yang terkejut. Lesya tersenyum sinis.

   "Gimana? Percaya?"

   "Gak mungkin lo udah mati dan gue sendiri yang bikin lo mati." racau Angkasa yang tidak percaya jika perempuan itu adalah Lesya.

   "Yah guae gak akan mati di tangan kotor lo, sekarang lo yang akan mati ditangan gue." tukas Lesya yang menerbitkan senyumnya.

   "Lo bukan Lesya, kan?"

   "Gue yang akan renggut nyawa lo." seru Lesya.

    Lesya mendekati Angkasa dan tersenyum puas kemudiam membisikan sesuatu, "Lo cari masalah sama gue."

   "Okay, mungkin ini pertemuan pertama antara gue dan lo semua, hari kedua gue akan buat hidup lo mulai terusik, liat aja nanti." ancam Lesya yang kemudian memasuki mobil sportnya.

    Lesya akan memutuskan untuk bertemu dengan salah satu perusahaan yang mengajaknya bekerja sama, kalau dia akan kembali ke sekolah, apakah dia siap berjemur dilapangan? Sungguh membuatnya malas jika harus berdiri di bawah teriknya matahari.

   "Jes, atur jam meeting dengan perusahaan D'Company" ujar Lesya lewat ponsel yang menelepon Jesika.

   "...."

   "Sekarang juga, gue males di sekolah." seru Lesya.

   "...."

    Lesya menutup panggilannya ia memasukkan ponselnya kembali ke dalam saku hoodienya dan menatap pisau kesayangannya, Lesya merasa salah karena belum memberi darah manusia untuk pisaunya.

   Lesya masuk kedalam mobil miliknya, ia akan menuju L'Company. Di sepanjang jalan, gadis itu terus melamun. Tapi lamunannya sadar ketika mobilnya berhenti di depan gedung besar. Ia segera keluar dan berlari memasuki  perusahaan miliknya, tepatnya Ruangan Pribadi.

Lesya Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang