Chapter 63

16.9K 742 30
                                    


Okay guys author balik lagi dengan lanjutan chapter yang sebelumnya, jangan lupa VOTE and COMMENT!!!

.

.

.

Matanya masih tertuju dengan pandangan di luar jendela yang fokus menatap keadaan luar kafe yang sangat menyejukkan karena hujan yang membuat keadaan dan suasana menjadi dingin, Lesya masih setia dengan fikirannya yang tiba-tiba melayang memikirkan seseorang yaitu Rayhan.

"Em Miss-"

"Lesya." potong Lesya yang sadar ketika Jesika akan memanggilnya dengan sebutan Miss.

"Eh iya Les, mau pulang gak?" tanya Jesika.

"Masih hujan juga, males gue." sahut Lesya.

"Ada payung kan kita langsung ke mobil aja Les." seru Jesika yang menatap hangat Lesya.

"Gue gak suka hujan." tukas Lesya yang membuat Jesika diam dan mengerti.

"Oh okay Les, besok mulai meeting ok?" tanya Jesika yang memastikan dan mengingatkan kegiatan besok.

"Gue mau lanjut study disini dulu, nanti kalo ada meeting lo hubungi gue dan sebisa mungkin gue datang." ujar Lesya.

"Lo yakin mau sekolah? Lo udah jadi CEO buat apa sekolah Les?" tanya Jesika yang heran.

"Mau lanjutin misi." Lesya tersenyum dan Jesika hapal betul arti dari senyuman itu.

"Hmmm, sesuka lo aja." ujar Jesika.

"Okay, jadi buat besok gue serahin ke lo dulu, kalo lo mau minta bantuan hubungi temen gue Axel, dia yang akan gantiin gue sementara ini, tapi gue gak lari dari tanggung jawab gue sebagai ketuanya, cuman gus juga harus ngerjain masalah dengan mafia lain." ucap Lesya.

Jesika hanya mengangguk mengerti, "Okay" seru Jesika.

Air hujan terus berjatuhan dari langit yang mulai menggelap. Dan pengunjung kafe mulai ramai karena orang yang berdatangan untuk meneduh dan meminum kopi hangat disaat cuaca hujan seperti ini. Lesya hanya menenggelamkan kepalanya di atas meja sedangkan Jesika sibuk dengan laptop didepannya yang terus menyusun kegiatan Lesya untuk hari kedepannya dan menerima telepon dari perusahaan lain guna mengajaknya bekerja sama, tetapi Jesika tidak berani mengambil keputusan terlebih dahulu ia akan membicarakannya terlebih dahulu dengan Lesya jika Lesya setuju ia akan mengiyakan ajakan perusahaan lain untuk bergabung dengannya. Ketahuilah semenjak Lesya berada di Amerika ia sangat sibuk dengan pekerjaannya dan bersyukur karena bisa sembuh total dari penyakitnya.

Bergabungnya dia dan diangkat menjadi CEO di Amerika membuatnya banyak bejalar, bahwa dunia bisnis itu sangatlah kejam. Dari sisi itu Lesya sangat mengerti bahwa jiwa mafianya bisa ia gunakan dalam merancang dan membangun untuk perusahaan di Amerikanya.

Pasal usahanya di Jerman, sudah ia percayakan kepada bawahannya. Dia tidak akan lepas tanggung jawab, karena usaha kafe adalah puncak dia mulai menjadi sang kupu-kupu.

Dulu dia hanyalah mafia yang identitasnya tak di ketahui dan pembisnis kafe kecil-kecilan tapi lihatlah sekarang, dia sukses.

"Lesya, how are you?" panggilan seseorang berhasil membuat Lesya kembali ke posisi awalnya dan ia terkejut karena ia bertemu dengan Axel diwaktu yang tepat.

"Hi, I'm fine." jawab Lesya yang tersenyum hangat.

"Boleh gabung?" tanya Axel.

"Boleh dong." jawab Lesya.

Lesya Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang