Chapter 8

27.6K 1.3K 82
                                    


"Hal yang sulit di lupakan itu kenangan, bukan seseorang yang datang saat kenangan itu bisa terwujud"

~Lesya

.

.

.

   Sekarang Lesya masih berada di lapangan sekolah, karena ia melanggar hukuman dan sekarang ia harus berhadapan dengan Yuda, Ketua Osis disekolahnya.

    "Ini udah yang keberapakalinya lo ngelanggar aturan sekolah lagi?" tanya Yuda tepat di depan Lesya.

    "Gak tau, emang gue ngitungin apa, lo kan yang nyatet pasti taulah berapa kali gue ngelanggar aturan nih sekolah." jawab Lesya dengan malas.

    "Ok fine. Pokoknya lo banyak ngelanggur aturan sekolah, lo gak capek? Gue aja capek loh yang ngehukum lo!" tanya Yuda yang melipatkan tangannya di dada.

    "Pake tanya lagi bingung gue, kalo lo capek yaudah gak usah lo ngasih hukuman ke gue." ujar Lesya.

    "Enakan lo nya dong, ok sekarang lo lari lima putaran." pintah sang Ketos dengan seenak jidatnya.

    "Gila, satu kali aja lah lo mau bikin gue mati apa? Lapangan gede kayak gini di suruh lari lima putaran," tukas Lesya.

    "Gak ada bantahan, disini siapa yang Ketua Osis lo apa gue?"

   Lesya langsung berlari memutari lapangan upacara yang sangat besar, ia terus menggrutu tentang Yuda. Apalagi saat Lesya melihat Yuda enak-enakan duduk di bawah pohon rindang sambil minum es teh Yuda sengaja atau apa.

    "Anjir tuh ketos, apa gak kasian sama gue?" tanya Lesya yang terus menggurutu.

    "Bangke, dia sengaja yah bawa minum dia sengaja nih buat gue kepingin, dasar setan." ujar Lesya yang menatap Yuda dengan jijik.

    Lima putaran sudah Lesya lakukan, sekarang ia menghampiri Yuda yang tengah bersantai di bawah pohon rindang dengan santainya meneguk minumannya.

    "Heh setan! Gue udah selesai." ucap Lesya.

    "Udah yah? Ok silahkan lo boleh balik" ucap Yuda, segera Lesya melangkah dengan cepat, ia akan berganti pakain karena pakain yang di gunakannya sudah basah karena keringat. Tapi tak lama Yuda memanggil namanya dan segera Lesya membalikan badannya, Lesya hanya menatap Yuda seolah menjelaskan, "Apa yang mau lo omongin?" tetapi Yuda tersenyum sambil berkata.

    "Gak jadi." ucap Yuda membuat Lesya mengumpat serba hewan dalam hatinya untuk memaki Yuda.

  Lesya tersenyum dengan terpaksa, ia kembali untuk melangkah, baru tiga langkah, suara panggilan yang meneriakan namanya, segera Lesya berbalik lagi dan menatap tajam Yuda.

    "Bangsat. Lo kalo ngomong buruan, gue gak ada waktu buat orang yang kayak lo, waktu gue terbuang sia-sia saat ngeladenin lo!" sentak Lesya yang membuat Yuda kaget, tetapi Yuda segera membiasakan ekspresi wajahnya setenang mungkin.

    "Selow buk, lo gak ada sopan santunya elah, gue kakak kelas lo, malah lo panggil gue bangsat, aneh." ucap Yuda yang kemudian lari dari hadapan Lesya.

   Lesya terus mengusap dada, ia butuh kesabaran untuk menghadapi Yuda, ia sungguh di buat kesal oleh sikapnya, sudah di hukum lari 5 X putaran di tambah ia kehausan. Lesya segera ke loker dan mengambil seragam yang satunya lagi, ia pakai di ruang ganti dan sekarang ia harus ke ruang kelasnya untuk mengikuti mata pelajaran kesatu ralat mata pelajaran yang kedua

Lesya Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang