Pecahan kenangan

78.1K 11.1K 3.6K
                                    

UWUW KALIAN KEWREN
GIMANA? AMBYAR??
SINI PEGANGAN

KARENA INI HARI MINGGU AKU BAKALAN DUA KALI UPDATE

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KARENA INI HARI MINGGU AKU BAKALAN DUA KALI UPDATE

DENGAN CATATAN PART INI TEMBUS
2000 KOMENTAR

Bisa??

Yuk cemangat
Selamat hari minggu

Selamat membaca ❤️

🚴🏻‍♂️🚴🏻‍♂️🚴🏻‍♂️

Jack memarkirkan mobilnya dengan mulus. Sekilas pria itu memijat sekilas pipinya yang terasa pegal. Jelas saja, sejak tadi siang setelah bertemu dengan gadis yang dirindukan selama tiga tahun ini, Jack tidak mampu berhenti tersenyum.

"Chello pulang!" teriak Jack saat pintu rumahnya terbuka.

Dimas yang sedang berbincang santai dengan Andreas kompak tersentak kaget. Kening keduanya berkerut menatap aneh Jack yang tiba-tiba datang dengan senyuman super lebar.

Jack tidak mempedulikan tatapan kakak dan ayahnya itu. Masih dengan langkah riang, Jack menghampiri Vanessa yang sedang memasak di dapur dibantu Bi Endah. Tanpa aba-aba, Jack langsung memeluk tubuh Vanessa. Mengecup pelan pipi ibunya.

"Mama, Chello pulang!"

"Ada apa ini?" Vanessa terkekeh geli melihat tingkah Jack. "Kayaknya lagi seneng banget."

"Seneng dong," Jack mengambil sepotong tempe goreng yang berada di atas meja dan langsung memakannya.

Jack tersenyum. "Kayaknya satu cerita di Monas bakalan ada kelanjutannya."

Vanessa tersenyum, meski tidak memahami maksud ucapan Jack, senang sekali rasanya melihat putranya tersenyum lepas seperti itu. Bukannya tidak peka, Vanessa merasa Jack menjadi lebih pemurung sejak putus dengan Adel. Meski Jack tidak menceritakan alasannya, Vanessa cukup dapat menebak semua itu ada hubungannya dengan Dimas karena kedua putranya itu sepertinya terjebak cinta segitiga.

"Mandi dulu sana," kata Vanessa langsung dijawab anggukan Jack.

Tanpa banyak protes, Jack segera menaiki tangga menuju kamarnya.

Dari kejauhan Dimas menatap curiga Jack. Dimas memutuskan untuk mengikuti adik lelakinya itu. Dima langsung membuka pintu kamar Jack membuat pemilik kamar berteriak kaget. Jack sudah melepaskan atasannya, memperlihatkan tubuhnya yang atletis.

Jack langsung berlagak menutupi tubuhnya. "Astaga enggak sopan! Kan, bisa ketuk dulu biar bisa di buka semuanya dulu. Gini tanggung."

Dimas memutar bola matanya malas. Tidak menanggapi ucapan Jack, Dimas memilih langsung masuk ke dalam kamar adiknya. Merebahkan tubuh di atas ranjang.

Sesuai Titik, Ya?  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang