-06-

20.8K 1.7K 3
                                    

"Ohayo." Matthew membalas parau, ingin rasanya ia kembali ke kamarnya sehabis minum dengan dalih tidur kembali tapi ia sudah memakai pakaian olahraga miliknya.

"Kamu bangun terlalu pagi." Wanita itu menyapa lebih dulu.

"Aku tertidur lebih awal." Matthew mengambil duduk kemudian meneguk minumannya.

"Kau juga." Balasnya enggan melihat ke arah wanita yang memang mengenakan pakaian tidur yang cukup terbuka.

"Aku belum tidur."

"Insomnia?"

Yuki mengangguk dan duduk didepan Matthew.

"Obat tidur?" Pria bertanya lagi dengan menatap botol yang tidak jauh darinya.

"Aku ingin tidur." Yuki menjawab lemah terlihat jika wanita itu benar-benar lelah.

"Kamu harus menyusun ulang jadwal kamu bukan memakan obat seperti itu." Terdengar kekhawatiran disana.

"Jangan perhatian nanti aku salah paham." Wanita itu berujar dengan sedikit bercanda.

"Aku hanya tidak mau kalau dituduh lagi oleh Asahi jika tidak peduli kesehatan kamu."

Yuki tau siapa yang pria itu maksud, karena kejadian obat tidur juga alasan mengapa ia dan mantan suaminya itu tidak bisa bertahan lama. Mengingat kejadian itu hanya membuatnya sedikit merasa bersalah karena kalau bukan karena dirinya mereka tidak akan berpisah ketik Ryu masih sangat membutuhkannya.

"Asahi sudah tahu kebenarannya."

"Baguslah kalau begitu." Matthew terlihat tidak tertarik dengan topik pria itu.

"Ngomong-ngomong, ada apa dengan pengasuh yang baru ini?" Yuki melipat tangannya penasaran.

Matthew mengernyit.

"Aku tidak tahu kalau kau memperkerjakan seorang pengasuh yang masih muda dan tinggal disini." Jelasnya membuat pria itu paham.

"Something happened." Ia malas menceritakan kejadian itu.

"Awas nanti terjadi sesuatu hal yang diinginkan." Matthew tahu jika Yuki hanya bercanda tetapi ia sedang tidak mood.

"Bukan urusanmu." Balasnya mencoba untuk berdiri tapi tertahan karena kerah kausnya tiba-tiba saja ditarik oleh wanita itu hingga wajahnya mendekati Yuki, sangat dekat.

Ia dapat merasakan nafas wanita itu diwajahnya, jika saja ia tidak memiliki kenangan dengan wanita itu mungkin ia akan langsung menerima ajakan Yuki tapi ia dan wanita itu tidak bebagai perasaan yang sama.

Ia tahu Yuki menyukainya dan ia tidak mau itu. Bahkan itu adalah alasan yang kuat kenapa ia begitu setuju ketika Asahi menyuruh mereka berpisah. Matthew tidak mau menyakiti perempuan yang memberikannya seorang putra yang mengagumkan seperti Ryu.

"Why don't you kiss me?" Yuki terlihat berharap.

Pintu kamar Amber terbuka dan ia keluar tiba-tiba.

Matthew tidak sempat menarik dirinya bahkan Yuki tidak melonggarkan tarikannya, ia hanya bisa menoleh menatap wanita itu dengan ekspresi terkejut.

"Sorry Sir." Ucap wanita itu dengan gugup kemudian berjalan masuk kembali ke kamarnya. Mengunci dirinya.

Matthew menghela nafas. "Lepaskan aku kau akan membuat semua orang salah paham." Ia menarik dirinya menjauh.

Yuki melepaskan cengkeramannya kemudian ikut berdiri.

"Kau memang memiliki hubungan dengan nanny itu." Ucapnya berspekulasi sendiri.

Matthew tidak mau berdebat.

Pengasuh Pierre [ END ]Where stories live. Discover now