-03-

22.6K 2K 24
                                    

Ryu tidak pernah melepas tatapannya dari wanita berpakaian usang itu dari kaca mobil milik ayahnya. Ia cukup kaget ketika ayahnya menjemput tengah malam dan dengan mata setengah mengantuk ia menemukan wanita itu disana menatap kearahnya juga tanpa memberi jeda.

"Apa dad sudah ganti selera?" Tanya bocah itu frontal membuat Matthew mau tidak mau ingin menjitak kepala Ryu.

"She is your new Nanny." Ucapnya menikung mobilnya memasuki distrik perumahan mereka.

Ryu hanya mendesah, ia hampir tidak pernah suka dengan nanny yang pernah merawatnya dan ia ragu jika wanita itu akan bertahan.

*

Amber sedikit terpukau melihat bangunan didepannya, tidak terlalu besar dan juga tidak kecil hanya saja begitu enak di lihat dan ketika ia mengekori dua orang itu untuk masuk ia tidak bisa menahan mulutnya untuk menganga melihat betapa bagusnya rumah itu.

Belum pernah ia melihat rumah senyaman dan sebagus itu.

"Kamarmu di belakang dekat dengan dapur." Ujar pria itu sembari melepaskan jaketnya dan menggantungkannya.

"Ryu, tunjukkan padanya karena dad harus melakukan sesuatu." Setelah mengatakan itu Matthew pergi menaiki tangga menuju lantai dua.

"Ikuti aku." Ryu setengah malas berjalan menuju dapur sedangkan Amber hanya bisa mengerutkan keningnya seolah pernah mendengar kalimat tidak asing itu.

"Ini kamarmu." Bocah itu menunjuk pintu yang memang tidak jauh dari dapur.

Amber mengangguk.

"Kalau ada yang ingin ditanyakan kau boleh bertanya sekarang." Ujarnya dengan nada yang cukup dewasa.

Amber sedikit berpikir. "Dimana ibumu Ryu? Aku akan memberi salam." Ia berucap setelah memikirkan sedari tai.

Bocah itu terdiam hanya menatap datar. "Hanya ada aku dan dad."

Amber sedikit kaget.

"Meski begitu jangan sekali-kali kau menggoda ayahku, atau kau akan menyesal." Tak tanggung-tanggung ancaman bocah itu membuat Amber menganga dengan tidak elit.

Ia langsung menggeleng cepat. "Mana mungkin, aku tidak mungkin sebodoh itu."

Ryu tidak menjawab ia hanya menatap dengan teliti. "Baiklah aku akan melihatnya sendiri nanti. Ada pertanyaan lagi?" Ucapnya ingin tidur kembali karena ini sudah jam dua belas malam.

"Tidak ada, tapi-"

Baru saja Ryu mau pergi tapi Amber sudah menarik bahunya.

"Apa?"" Ia menepis tangan wanita itu.

"Apa kita pernah bertemu sebelumnya?"

Ryu terdiam, ia sempat merasa tidak asing dengan wanita itu.

"Mungkin."

Setelah menjawab itu ia langsung pergi ke kamarnya yang berada di bawah tangga.

Meninggalkan Amber yang masih berpikir keras.

"Ryu, Ryu, dimana aku pernah mendengar nama itu." Ucapnya setengah berbisik kemudian ia terbelalak.

"Ah! Ryu Pierre, bocah yang kemarin datang bersama-"

Ia semakin membulatkan matanya.

Ia tidak mau mengatakan apapun lagi.

****

Matthew mengerutkan alisnya mencoba membuka matanya, ia melirik jam tangannya yang masih terpasang.

'Pukul 2.'

Pengasuh Pierre [ END ]Where stories live. Discover now