-14-

17.3K 1.5K 20
                                    

Ryu menganga.

Jangan tanya reaksi Amber? Ia bahkan menjatuhkan botol airmineralnya yang masih terbuka hingga berceceran.

Matthew menghela nafas kasar dan memungut botol minum itu.

"Aku akan menjelaskannya."

*

Ryu menyilangkan tangan di depan dada mencoba memahami situasi ayahnya yang memang cukup terjepit. Kurang lebih ia mengetahui jika neneknya sekarang sedang menunggu kehadiran mereka di suatu tempat dimana ayahnya dan ia akan dipertemukan dengan seseorang yang ia pahami akan menjadi ibu tirinya.

"So, Amber akan berpura-pura?" Ia menyimpulkan.

Mereka melupakan Amber yang masih terkejut batin mencoba menata hati.

"Bisa dibilang begitu." Matthew memijit pelipisnya. "Tapi pernikahannya tetap akan dilaksanakan." Ucapnya lagi dengan nada kekecewaan.

"So, officially She'll be your wife."

Matthew ingin menjitak kepala bocah itu yang terlihat menikmati momentnya.

"Of course."

"Aku tidak tahu apa aku bisa melakukan hal itu Sir." kini Amber mengatakan isi hatinya.

"Aku tidak punya pilihan." Matthew tertekan. Ia tidak mau memaksa Amber tapi disisi lain ia tidak mau menikahi orang asing yang ibunya jodohkan.

"Aku sudah mengatakan jika aku sedang membawamu."

"So, Amber will be my mother." Ryu sepertinya hanyut pada pemikirannya sendiri.

"Tapi sir-"

"I'll convert to moeslim." Matthew berucap telak.

Amber semakin ragu. " Anda tidak bisa memutuskan hal sepenting itu dengan mudah." Ia tidak mau hanya karena ini semuanya dipaksakan. " Agama itu tidak boleh dijadikan permainan."

"Aku tidak bermain and yes aku seharusnya tidak mengatakannya dengan mudah tapi aku sudah lama ingin melakukan ini, convert. sejak dulu ketika aku mulai berteman baik dengan seorang muslim."

Ia tidak berbohong sepenuhnya tapi untuk sekarang ia akan pergi dengan alasan itu.

Amber terlihat mulai goyah.

"Tapi, apa bedanya aku dengan wanita disana. Anda bisa saja mengajaknya berpura-pura." Amber tidak mau mengambil jalan pintas.

Matthew bersandar di kursi panjang itu. " Tentu saja berbeda, dia adalah pilihan ibuku dan tentu saja dia akan menjadi mata-mata. Tapi kamu adalah pilihanku dan aku bisa mengontrol semuanya."

"Kenapa anda tidak menikah saja?"

Matthew membuang mukanya. "Aku tidak ingin memberitahu alasannya "

"Kalau begitu anda harus menolaknya."

"Kalau semudah itu aku sudah melakukannya berulang kali Amber." Ia frustasi.

Ibunya bahkan melarang dirinya untuk menginjakkan kaki di rumahnya jika ia tidak datang restoran itu membawa Amber dan Ryu.

"Tapi ini pilihan sulit Sir."

"Kau tidak akan melakukan banyak hal yang berbeda dari Nanny, kamu hanya berubah status dan aku bisa menjaminnya." Ia mulai kehabisan waktu karena ibunya menunggu sampai pukul sembilan malam .

"Bagaiman pendapat Ryu? Apa anda tidak memikirkan perasaannya." Amber menatap bocah itu yang masih berpikir dalam.

"Dia tidak akan menolak."

Pengasuh Pierre [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang