-25-

15.6K 1.4K 3
                                    

Sudah pukul sembilan malam dan pria itu belum turun dari perpustakaan dan ruang kerjanya, Amber menunggu dengan sabar di meja makan jika saja pria itu turun. Ia rela memundurkan jadwal makannya meski perutnya sudah minta diisi.

Ia mencoba memastikan kesana mungkin pria itu tertidur atau memang sibuk, dia akan minta izin makan lebih dulu.

Sesampainya didepan pintu berwarna coklat itu ia menelan salivanya gugup, apalagi Matthew habis memarahinya. Bagaimana jika pria itu masih marah dan tidak suka dia disini.

Terjadi pergolakan batin.

Tapi ia lapar, dan Amber tahu betul semenjak ia hamil makan menjadi prioritas utamanya.

Knock knock

Ia mengetuk pelan tiga kali sebelum akhirnya membuka pintu itu sedikit, ia memiringkan tubuhnya mengintip ke dalam mencari sosok itu dari kejauhan.

Matanya menangkap jika Matthew tertidur pulas di atas meja kerjanya. Amber bernafas lega karena pria itu benar-benar tertidur dan tidak marah lagi.

Ia mendekati meja itu sesekali melihat ruang kerja yang begitu asing baginya ia belum pernah memasukinya karena selalu terkunci ketika ia berusaha membersihkan.

Baru saja ia ingin menyentuh punggung pria itu, matanya menangkap kotak cincin beludru yang tidak asing, dan juga selembar photo. Dengan spontan ia menarik photo itu pelan dan melihatnya dari dekat.

Dua sosok yang sedang berdiri berdampingan dengan senyum lebar mereka. Amber mengenal pria itu karena wajahnya tidak jauh berbeda dari Matthew sekarang, tapi ia tidak pernah melihat wanita itu. Apa perempuan itu datang ke acara pernikahan mereka?

"Apa yang kau lakukan?!" Matthew tiba-tiba saja bangun mengejutkan Amber hingga terjungkal kebelakang.

Ekspresi Amber terlihat begitu ketakutan dan Matthew merasa bersalah ia beranjak dari kursinya hendak menolong Amber tapi wanita itu lekas berdiri mengambil langkah seribu.

Ia terpaku dengan adegan apa yang baru saja ia lihat.

Bukankah seharusnya ia yang marah karena wanita itu masuk begitu saja dan menyentuh barang-barang miliknya.

.
.

***

.
.

Setelah mendinginkan kepala beberapa menit Matthew berniat mencari Amber menanyakan keadaan wanita itu karena ia sempat jatuh dan dirinya merasa bersalah. Lagipula wanita itu sedang hamil.

Ia langsung berjalan menuju kamar dimana Amber dan ia biasanya tidur, ia tidak mengetuk pintu dan langsung membukanya.

Nihil

Amber tidak ada disana tapi ia masih melihat tas wanita itu terletak di atas tempat tidur.

Ia mencari ditempat lain, dapur dimana biasanya wanita itu menghabiskan kebanyakan waktunya, ia tidak menemukan apapun kecuali makanan yang terhidang rapi dan dingin. Seperti sudah disana selama beberapa jam.

Melihat itu Matthew semakin merasa menjadi penjahat, mungkin saja Amber mncoba memanggilnya makan malam dan membangunkan dirinya ketika ia tertidur kemudian melihat photo itu.

Ia juga akan melakukan hal yang sama jika diposisi Amber, dan ia malah menuduh wanita itu masuk begitu saja dan menyentuh barangnya.

.
.

**

.
.

Sepuluh menit ia mencari tapi tidak menemukan keberadaan Amber dimana pun, kemudian ia memutuskan untuk menghubungi wanita itu.

Pengasuh Pierre [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang