-23-

15.8K 1.4K 5
                                    

Badainya hanya berjalan selam satu jam dan ketika lima menit pertama rasanya begitu sulit karena Amber belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya.

Tapi beberapa menit selanjutnya ia tertidur dengan pulas karena ada Matthew yang mengelus kepalanya, dia memang sangat sensitif di ujung kepalanya, ketika seseorang mengelusnya ia bisa tidur dengan mudah.

Ia bergerak kecil bangun dari tidurnya, tatapannya langsung kearah wajah Matthew yang memejamkan mata kemudian Amber mengangkat kepalanya yang ada di atas paha pria itu perlahan takut jika ia membangunkannya.

"Sudah bangun?" Pria itu malah langsung menanyainya.

"Sudah." Ia menjawab serak.

Matthew membuka matanya. "Kalau begitu ayo pulang."

Pria itu berdiri kemudian membantu Amber, mereka berjalan keluar menemukan jika pinggiran pantai itu terlihat berserakan, beberapa orang mulai ramai membersihkan pekarangan mereka.

Amber memperhatikan dengan seksama orang-orang disekitarnya, ia mempercayakan dirinya diseret oleh Matthew dengan cara memegang tangannya berjalan didepan.

"Perhatikan langkahmu." Tegur pria itu ketika Amber sesekali memijak batu kecil. Jalanan masih gelap karena masih pukul sebelas malam.

Tidak beberapa lama mereka sampai di rumah dan disambut ibu mertuanya yang khawatir. Bahkan Ryu yang tadi mendiami dirinya kini menunjukkan wajah gusar padanya meski dengan kalimat tajamnya tentu saja.

.
.

***

.
.

Ini adalah malam terakhir mereka disini, besok mereka akan kembali ke rumah mereka di London, Matthew membawa Amber dan Ryu untuk menghadiri dinner bersama dengan koleganya menggantikan orang tuanya yang sedang kencan.

"Ryu~"

Matthew mendengus mendengar suara itu, inilah alasannya tidak mau datang karena mereka akan bertemu karena Yuki yang merupakan salah satu shareholder .

"Mom." Ryu mendekati ibunya.

"Selamat malam Mr. Matthew dan Nona Amber." Yuki menyapa sopan.

"Selamat malam." Amber menjawab sendiri karena Matthew tidak berniat membalasnya.

"Disana ada meja kosong-"

"Aku permisi sebentar menemui beberapa orang." Matthew memotong ucapan Yuki, sebelum pergi ia mencium pucuk kepala Amber yang membuat tubuh wanita itu menegang diikuti ekspresi terkejut nya.

Kini hanya mereka bertiga, Ryu dapat merasakan kecanggungan yang tercipta dengan sendirinya diantara dua orang disebelahnya.

"Dimana paman Asahi?" Ia bertanya ketika bejalan ke arah meja yang ibunya tunjukkan tadi.

"Paman sedang ada urusan diluar nanti dia akan masuk." Yuki menjawab sesekali memeriksa pintu masuk apakah saudaranya itu sudah selesai menghubungi ayah mereka atau belum.

Amber hanya diam saja ketika Ryu dan Yuki berbicara dengan topik yang ia tidak pahami, ia hanya merasa lelah tiba-tiba di ruangan itu, merasa sesak padahal tamunya tidak sampai lima puluh.

"Amber?" Panggilan Ryu membuat dirinya kembali diantara dua orang itu.

"Iya?" Jawabnya ke arah Ryu merasa bingung karena tidak mendengarkan apapun.

"Mom berbicara padamu." Anak itu mengarahkan pada Yuki dan ia merasa bersalah.

"Sorry, aku merasa tidak nyaman di acara seperti ini." Ia mengaku.

Pengasuh Pierre [ END ]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora