1. MEJA BULE LOKAL

7.8K 240 2
                                    

%%%

"Lo bolos upacara lagi? "

Liona memperhatikan dada seseorang yang kini menutup jalannya. Kemudian ia mendongak setelah mendengar suara berat yang sangat di hafal olehnya itu.

"Kenapa? Udah biasa 'kan? Lo gak bosen ngehukum gue terus? " Liona berkacak pinggang.

"Minggu depan jangan bolos lagi"

Leonard Gransmith. Ketua osis di SMA Lentera Bangsa, memiliki wajah tampan, tinggi, putih, mancung, bangak dikagumi kaum hawa. Laki-laki yang sering mengusik Liona karena seorang gadis bad girl pasti tidak jauh dengan sang ketua osis.

"Oke" Enteng Liona kemudian pergi bersama antek-anteknya.

Saat sampai di kantin, mereka segera duduk di bangku favorit mereka dan merupakan bangku khusus anak gank Liona dan yang mendapat izin langsung oleh pemiliknya.

"Bakso enam bu! Sama minumnya kaya biasa" Teriak Aisya memesan pesanan untuk mereka.

"Siap! " Sahut ibu penjual bakso dari stand nya.

Setelah pesanan mereka jadi, mereka segera memakannya dengan lahap hingga tidak tersisa sedikitpun. Namun bukannya kembali ke kelas, mereka masih tetap berada di kantin sambil memainkan ponsel mereka.

"Guys, gue bosen nih! " Celetuk Anggela meletakkan ponselnya di meja.

"Bikin masalah lagi yuk? " Ajak Laura.

"Bagus juga tuh ide! " Aisya menyahut.

"Apa? " Tanya Dhea menaikkan satu alisnya.

"Gue gak ikut ya? " Alea tidak ingin ikut campur.

"Yah! Kok gak ikut sih?! Kita ajarin biar gak di bully terus lo" Bujuk Laura.

"Tapi gue -"

"Udah gak papa! Lo aman, kita bakal bikin kisah SMA lo jadi berwarna" Ucap Anggela memotong perkataan Alea yang akan kembali protes.

Akhirnya Alea memilih diam. Menurut saja daripada ia ditinggal sendirian dan akan di bully lagi.

"Bikin masalah apaan nih enaknya? " Liona bertanya.

"Gimana kalau kita gak ikut pelajarannya pak Beni? " Usul Laura.

Pak Beni merupakan guru bahasa indonesia yang terkenal ayu - maksudnya sikapnya seperti perempuan, agak lembek untuk laki laki.

"Pak Beni kemayu gitu ntar nangis lo yang tanggung jawab! " Sahut Aisya.

"Elah! Gak bakalan lah! " Anggela berucap.

"Yaudah yuk! Mau kemana nih? " Liona berdiri dariduduknya.

"Gimana kalau kita tiduran di ruang olahraga? 'Kan ada banyak matras tuh, adem pula" Alea angkat bicara.

"Wah! Ide bagus! Ada peningkatan nih lo! Iya juga di ruang olahraga aja kalau di uks 'kan gak ada AC nya cuma ada kipas angin itu pun cuma satu" Jawab Laura menyetujui.

"Yaudah skuy girls! " Anggela berdiri dari duduknya diikuti yang lain.

Setelah Aisya membayar makan dan minumnya sekaligus teman-temannya, ia menyusul teman-temannya yang sudah menunggu di depan kantin. Mereka berenam menuju ke ruang olahraga bersama. Berjalan di koridor sambil mengawasi sekitar.

Saat sampai disana, mereka tidur di matras. Dhea, Anggela dan Laura tiduran telentang sambil memejamkan matanya menikmati dinginnya ruangan itu.

Alea tidur menyamping sambil memainkan ponsel miliknya. Sedangkan Liona dan Aisya tidur tangkurap tentu juga sambil memainkan ponsel mereka masing-masing.

Dari Benci jadi Cinta || sfnauraaa ✔Where stories live. Discover now