41. SIDANG

1.4K 93 6
                                    

%%%

Tok tok tok

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

"Nana ada? "

Liora tidak menjawab pertanyaan Leo dan memilih langsung masuk ke dalam rumah. Leo yang melihat kelakuan kembaran pacarnya itu hanya memutar bola matanya malas lalu ikut masuk.

"Ngapain lo disini? " ketus Liona dari belakangnya.

Leo segera menghampiri Liona yang berjalan ke arahnya dengan tongkat di sisi tubuhnya dan berjalan tertatih. Leo membantu Liona berjalan dengan merangkul bahu gadis tersebut dan memapahnya menuju sofa ruang tamu.

"Ngopi" balas Leo setelah berhasil mendudukkan Liona.

"Gak modal amat, katanya anak orang kaya tapi ngopi aja numpang di rumah orang" dengus Liona tidak ingin menatap Leo.

"Yang penting ganteng" ucap Leo percaya diri.

"Najis! "

"Gak boleh gitu sama calon suami" tegur Leo.

"Calon suami apaan?! Ngopi aja gak modal gimana mau nafkahin gue ntar"

"Sensi amat mbaknya, pms ya? "

"Kepo! "

Hening

Liona sibuk dengan ponselnya, sedangkan Leo sibuk dengan pikirannya sendiri sambil menatap betis Liona yang masih terperban.

"Eh iya, ganti perban yuk! " celetuk Leo.

"Udah" cuek Liona tanpa menatap Leo disampingnya.

"Sama siapa? "

"Rara"

"Oh"

Liona tidak menjawab lagi dan memilih untuk tetap fokus pada ponselnya.

"Ekhem" dehem Leo menetralkan rasa gugupnya.

Entah kenapa dirinya menjadi gugup seperti ini di dekat Liona, mengingat hubungan mereka yang sudah resmi berpacaran sejak kemarin. Leo jadi mudah canggung saat bersama Liona, jadi sulit untuk mencari topik pembicaraan dan jadi sangat jarang mengganggu gadis itu.

"Ngapain kesini? " tanya Liona sudah mulai fokus pada Leo.

"Ah engga, cuma kangen" gumam Leo tanpa sadar.

Liona diam, menatap Leo dari samping yang masih sibuk memainkan sepatunya seperti anak kecil yang sedang takut kena marah orangtuanya. Saat Leo sadar hal yang di ucapkannya tadi, Leo terlonjak kaget dan menatap Liona yang masih menatapnya.

Leo menghembuskan nafasnya panjang lalu kembali menatap kebawah memainkan sepatunya.

"Kangen ya? " gumam Liona mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Iya"

"Gak mau peluk? "

"Mau"

"Mau peluk? "

"Iya"

"Kangen banget? "

"Iya"

"Kangen gue? "

"Iya"

"Kangen Nana? "

"Iya"

"Mau peluk? "

"Iya"

"Yaudah sini"

Leo mendongak menatap kedepan lalu mulai sadar apa yang diucapkannya tadi. Leo perlahan menoleh menatap Liona disampingnya.

Dari Benci jadi Cinta || sfnauraaa ✔حيث تعيش القصص. اكتشف الآن