53. DEMAM

2.1K 78 2
                                    

%%%

"Nghh"

"Na? Kamu udah bangun? Alhamdulillah yaallah! " ucap Leo menoleh saat mendengar lenguhan istrinya dan langsung meng- logout game nya.

"Leo? " panggil Liona membuat Leo langsung mendekat.

"Iya kenapa sayang? Ada yang sakit? Kamu mau makan? Pusing? Ada apa? " tanya Leo beruntun membuat Liona tersenyum tipis lalu mengeleng pelan.

"Jam berapa? " tanya Liona.

"Jam sebelas lebih dua belas menit" ucap Leo setelah melihat jam di ponselnya.

Liona mengangguk kemudian berusaha bangkit dari tidurnya. Leo yang melihatnya langsung menahan Liona.

"Eh kamu mau ngapain? "

"Duduk aja" ucap Liona lalu Leo membantu istrinya untuk duduk dan bersandar pada kepala ranjang.

"Badan kamu masih panas banget daritadi belum turun, aku kompres lagi ya? "

"Gak perlu, makasih" tolak Liona lembut.

"Bunda sama ayah nginep disini, mereka di kamar tamu dibawah" ucap Leo diangguki Liona.

"Kamu pucet banget sayang, makan ya? Kamu belum makan dari tadi sore" ucap Leo khawatir.

"Aku gak laper kok" tolak Liona masih enggan mengalihkan pandangannya pada Leo.

"Aku mohon makan ya? Terus minum obat" pinta Leo memohon.

Liona pasrah dengan menganggukan kepalanya pelan sambil memejamkan matanya dan tersenyum tipis.

Leo bangkit dari duduknya kemudian berlari kecil menuju dapur. Sampai di dapur, lelaki itu meletakkan mangkuk berisi bubur tadi ke dalam microwave untuk memanaskannya.

Sambil menunggu buburnya panas, Leo mengambil cangkir lalu mengisinya dengan gula dan teh celup lalu mengisinya lagi dengan air panas dari dispenser.

Leo mengambil nampan lalu meletakkan cangkir berisi teh tadi, obat yang di belikan ayahnya, dan mengambil gelas lagi lalu mengisinya dengan air biasa dari dispenser.

Ting!

Leo mengambil bubur tadi dari dalam microwave lalu meletakkannya diatas nampan. Setelahnya, Leo membawanya keatas.

"Aku suapin ya? " ucap Leo meletakkan nampan di meja lalu mengambil bubur dan duduk di hadapan Liona.

Liona mengangguk kecil sambil memejamkan matanya. Tubuhnya saat ini serasa tidak berdaya sama sekali karena demam yang menyerangnya.

Leo menyuapkan sesendok bubur pada Liona dengan perlahan dan hati-hati. Lelaki itu menyuapi istrinya dengan telaten hingga suapan terakhir.

Drrtt drrtt

"Siapa? " tanya Liona saat mendengar getaran ponselnya dimeja.

"Rara"

"Angkat aja" suruh Liona diangguki Leo.

Leo mengambil ponsel istrinya lalu menekan mode speaker agar Liona turut mendengarnya.

"Assalamualaikum"

Dari Benci jadi Cinta || sfnauraaa ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang