42. KECELAKAAN TUNGGAL

1.6K 81 2
                                    

%%%

Seorang gadis cantik dengan seragam SMA nya. Dengan atasannya yang terbalut cardigan berwarna dusty pink serta kacamata hitam yang bertengger di telinganya. Berjalan di koridor sekolah sendirian dengan langkah yang angkuh.

Duk

"Kalau jalan pakai mata! "

"Maaf ya, yang sengaja nabrak gue tuh elo! Dan gue koreksi ya karena gue anak terpinter di sekolah ini, kalau jalan tuh pake kaki! "

"Lo ya?! " geram Laras mengepalkan tangannya.

"Iya gue tau gue cantik," ucap Liona percaya diri.

"Woi! Apa kabar lo? Wih kakinya udah sembuh aja tuh" teriak Laura menepuk pundak Liona dari belakang.

"Wih bu bos ini keren amat pakai kaca mata item gitu," puji Aisya.

"Gayaan lo sok banget ke sekolah pake kaca mata item! " cibir Anggela.

"Belekan ya lo? Terus malu ke sekolah kalau diliat banyak orang jadi pakai kaca mata item gitu," tanya Dhea.

"Belekan pala lo! " sewot Aisya.

"Bacot lo semua! " dengus Liona.

Liona segera pergi meninggalkan teman-temannya dan musuhnya setelah dengan sengaja menubrukkan bahunya pada ketua geng sebelah.

"Bye-bye Laras dkk jelek! "

"Sialan lo! "

Liona memasuki kelasnya dan langsung melempar ranselnya ke meja lalu duduk di bangkunya. Bersandar ke tembok, memainkan ponselnya.

"Woi! " teriak Laura menggebrak meja dan duduk di samping Liona.

"Tumben alus pisan cara mainnya," heran Anggela.

"Udah biasa si Laras mah, capek gue ngeladenin dia mulu" ucap Liona meletakkan ponselnya dan menegakkan tubuhnya.

"Lo gak mau berhenti jadi badgirl, Na? " tanya Dhea.

"Gue udah berhenti," ucap Liona memutar bola matanya malas.

"Yakin lo? Kemarin bolos apaan? " cibir Laura.

"Diem lo! Mulai hari ini gue mau tobat, udah kelas 12 bentar lagi pasti banyak ujian terus kita bakal jalanin kehidupan kita selanjutnya masing-masing," ujar Liona membuat teman-temannya terdiam membenarkan dalam hati.

Kring

"Morning class! "

%%%

"Kita mau kemana? " tanya Liona menyandarkan punggungnya ke sandaran jok mobil.

"Beli cincin," singkat Leo tetap fokus menyetir.

"Emang fix nya kapan? " tanya Liona lagi.

"Katanya sih sebelum semester dua," ucap Leo tidak yakin.

"Lo udah siap? " tanya Liona meletakkan ponselnya dan fokus menatap Leo.

"Dalam hal apa? " alih-alih menjawab, Leo malah balik bertanya.

"Semua"

"Kalau buat mental siap aja, ijab kabul juga siap udah hafal, apa lagi? " tanya Leo.

"Lo siap jadi suami gue? " cicit Liona.

"Siap dong, kenapa enggak? "

"Gue bakal jadi tanggung jawab lo sepenuhnya, Leo. Jadi gue takut banyak hal yang bakal terjadi kedepannya," ucap Liona menunduk.

Dari Benci jadi Cinta || sfnauraaa ✔Where stories live. Discover now