"Gimana?" tanya Lesya yang berada di salah satu ruangan pribadi milik Jesika.

   "Aman, 5 menit lagi meeting bakal dimulai." seru Jesika yang masih menatap laptopnya.

   "Axel mana?" tanya Lesya.

   "Katanya main sama Beni." seru Jesika.

   "Oh yaudah." seru Lesya yang kemudian menuju ruang meeting yang terletak di atas ruangan pribadi Jesika.

      Diruangan itu Lesya bersikap sangat tegas dan profesional, gadis itu sangat mahir dalam bisnis di sebuah perusahaan pantas saja jika dirinya banyak diperebutkan oleh perusahaan besar luar sana yang menawarkan untuk bergabung dan mengerjakan project yang sulit.

   "Apakah ada saran atau pendapat lain?" tanya Lesya.

   "Menurut pendapat saya bagaimana kalau cabang parfum ini di tempat strategis." ujar Pak Adit, ketua dari perusahaan D'Company.

   "Setuju, karena tempat strategis rata-rata tempat ramai yang menjadi perkumpulan banyak orang atau tempat yang menjadi penarik semua orang untuk berkunjung, seperti tempat pariwisata." tambah Lesya.

   "Dan kita akan turunkan harga parfum selama 7 hari sesudah pembukaan cabang yang ke 13 ini, itu akan membuat semua orang tertarik dan menyegani produk brand kita." sambung Lesya.

   "Okay meeting cukup sampai disini, jika ada yang dipertanyakan lagi akan kita bahas di meeting selanjutnya." Lesya keluar dari ruangan meeting dan langsung memasuki mobilnya.

     Mobil mewahnya menuju markas Beni, Lesya sudah berjanji akan berkunjung ke bascamp Beni dkk dan dia akan betemu dengan Axel juga.

   "WOY LESYA!" teriak Beni yang tersenyum karena senang dengan kedatangannya seorang Lesya.

   "Jadi ini cewek yang gantiin gue?" tanya Daniel membuat Lesya tersenyum membalas Daniel.

   "Makasih lo udah ngasih nama baik untuk kita semua." seru Daniel.

   "Oh santai." seru Lesya.

   "Ow iya Axel mana?" tanya Lesya.

   "Biasa Axel lagi ngutang mie di warungnya Bi Karmi." seru Angga.

   "Kebiasaan banget tuh anak." seru Lesya.

   "Les, besok kita mau balap motor, lo ikut gak?" tawar Beni.

   "Boleh tapi kalo gak sibuk." seru Lesya.

   "Tau yang udah jadi CEO mah beda." sahut Angga dengan nada becandanya. Tenang itu bukan Angga dari salah satu anggota Alskar, dia Angga sahabat Beni. Hanya nama yang sama namun sikapnya jauh beda.

   "Apa sih lo pada,"

   "Gue ada kerjaan baru buat lo semua!" seru Lesya.

   "Apa?"

   "Teror geng Alaskar." seru Lesya.

   "Hah geng Alaskar? Yang diketuai Angkasa itu?" tanya Beni yang memastikan maksud Lesya.

   "Yah, teror dia buat dia gak tenang." ujar Lesya.

   "Lo ada masalah sama dia Les? Kok gak cerita sama kita semua." sahut Angga.

   "Panjang ceritanya, gue males buat ceritanya pokoknya guae ngasih tugas buat lo semua teror dan buat dia gak tenang!" pintah Lesya.

   "Siap, ini sebagai balas budi buat lo yang udah bikin kita semua gak malu." seru Daniel.

Lesya Story (END)Where stories live. Discover now