Chapter 35

274 25 45
                                    

Carmina memeluk Nikko selama perjalanan ke Bandara. Entah kenapa Carmina jadi mendadak manja kepada kekasihnya itu. Nikko tersenyum saat Carmina menengadah ke arah wajah Nikko. Kecupan lembut mendarat mulus di kening Carmina. 

"Maaf ya.. kamu gak keberatan kan aku peluk gini sepanjang perjalanan ke Bandara?" ucap Carmina yang merasa nyaman menyandarkan kepalanya di dada bidang Nikko.

"Gak apa-apa.. malah kalau lebih dari pelukan juga aku mau banget" goda Nikko.

"Gak ah ada Pak Dirman, malu..." ucap Carmina.

"Pak Dirman juga pernah muda, dia pasti mengerti kok" ucap Nikko sambil tersenyum jahil.

"Aku gak mau hal lain selain meluk kamu kaya gini.." ucap Carmina..

"Yaudah... iya.. terserah kamu aja sayangnya Nikko" ucap Nikko lalu mengelus-ngelus lembut punggung Carmina.

"Norak..alay..." ucap Carmina.

"Biarin.. yang penting kamunya sayang" ucap Nikko lalu mengecup puncak kepala Carmina.

Setelah menempuh 1.5 jam perjalanan, akhirnya mereka sampai juga di bandara. Pak Dirman menurunkan koper. Nikko lalu meraih kopernya. Tangan kanannya mendorong koper dan tangan kirinya menggenggam tangan Carmina. Nikko sengaja sampai di Bandara lebih awal, dia ingin menghabiskan waktu dengan Carmina. Semenjak Carmina tidak menjadi Asisten Pribadinya lagi, waktu mereka untuk berduaan jelas berkurang. Mereka sibuk dengan pekerjaan masing-masing. 

"Kamu laper gak Carmina sayang?" tanya Nikko.

"Gak terlalu sih.. tapi aku pengen coklat panas deh biar hati aku tenang" ucap Carmina.

"Yaudah kita cari Coffee Shop dulu ya, aku juga mau ngopi" ucap Nikko.

Akhirnya Nikko dan Carmina masuk ke dalam sebuah Coffee Shop di Bandara. Mereka memilih tempat duduk sofa setengah lingkarang di pojok. Gak udah ditanya kenapa, hehehe... biar Carmina bisa bergelayut manja memeluk Nikko. Entah apa yang terjadi pada Carmina, dia mendadak manja banget. Sesuatu yang sesungguhnya 'bukan Carmina banget' tapi Nikko menyukainya. Selama mereka bersama, Carmina tidak pernah semanja ini.

"Kamu gak pengen aku pergi ya?" tanya Nikko.

"Kalau soal pekerjaan aku gak akan ngelarang kamu pergi kemana pun, ke Antartika juga boleh asal untuk pekerjaan ya, bukan hal yang lain" ucap Carmina yang tidak malu-malu bergelayut manja memeluk Nikko.

Deg... Sampai saat ini Nikko belum jujur pada Carmina soal rencananya untuk menghadiri wisuda Angelica. Apa katakan sekarang saja? tapi Nikko tidak mau merusak suasana manis mereka saat ini. Yasudah... akhirnya Nikko mengurungkan niatnya untuk jujur pada Carmina.

"Kamu jangan nakal ya selama aku di Jepang.. jangan genit-genit sama klien" ucap Nikko.

"Harusnya aku yang bilang itu sama kamu... aku tak punya track record sebagai cewek genit yang suka godain cowok orang, apalagi suami orang.. Aku gak bakat jadi pelakor.. " ucap Carmina.

Nikko tertawa "Hahahahha..... iya Carmina sayang.. aku percaya sama kamu. Aku tahu di luar sana kamu gak akan menemukan lagi laki-laki ganteng dan super mempesona seperti aku"

"Apaan sih, tetep ya ke-PD-an kamu gak sembuh-sembuh" ucap Carmina.

Nikko kembali tertawa "Hahahaha" lalu Nikko mengecup puncak kepala Carmina "Kamu pasti sengaja keramas ya pagi-pagi karena tahu aku bakal cium-cium rambut kamu?"

"Gak usah GR deh, aku keramas memang sudah jadwalnya keramas, bukan karena kamu" ucap Carmina.

"Iya deh Iya.. tapi aku seneng kamu manja banget hari ini.. kalau aku udah pulang dari Jepang sering-sering manja kaya gini ya?" ucap Nikko sambil tersenyum jahil.

Miracle of NikkoWhere stories live. Discover now