Chapter 28

257 27 29
                                    

Carmina sedang menyiapkan semua keperluan Nikko untuk mengikuti acara Rapat Kerja Akhir Tahun (Raker). Ia memasukkan baju, celana, dan keperluan lainnya ke dalam koper. Acara Raker dilaksanakan selama 3 hari 2 malam di Hotel Pesona Panorama di daerah Bukit Indah. Acara Raker biasanya hanya diikuti oleh jajaran Manager hingga CEO, namun Nikko meminta kuota khusus untuk Carmina. Ya.. Carmina jadi ikut Raker mendampingi Nikko. 

"Sudah siap sayang?" ucap Nikko di pintu ruang wardrobe.

"Sudah...yuk kita berangkat" ucap Carmina.

"Mau dibawain kopernya?" ucap Nikko

"Gausah, aku bawa koperku sendiri saja. Kamu bawa kopermu" ucap Carmina.

"Ada saatnya kita bawa 1 koper besar untuk berdua" ucap Nikko dengan senyuman mautnya.

Carmina tersenyum mendengar kata-kata Nikko.

Pak Dirman mengemudikan Rubicon Hitam Nikko menuju Hotel Pesona Panorama. Perjalanan ditempuh dalam waktu 2 jam. Nikko meraih tangan Carmina yang bebas lalu menggenggamnya. Dulu duduk mereka selalu berjarak. Kini, tidak ada space di antara mereka. Carmina tertidur di perjalanan. Nikko membetulkan posisi Carmina, membuat Carmina bersandar dalam dekapannya. Nikko tersenyum melihat wajah damai Carmina saat sedang tidur. Nikko lalu mencium puncak kepala Carmina kemudian berkata "I Love You" dengan suara berbisik.

Dari kursi kemudi, Pak Dirman senyum-senyum melihat perlakuan Nikko kepada Carmina dari kaca spion dalam Mobil.

Akhirnya mereka sampai di Hotel Pesona Panorama. Pak Dirman segera turun dan mengambil koper-koper di bagasi.

Nikko mengelus-ngelus punggung Carmina "Sayang.. sudah sampai..."

Carmina bangun dari tidurnya dan terkejut dengan posisinya saat ini. Carmina langsung menarik diri dari dekapan Nikko.

"Kenapa?" ucap Nikko.

"Malu tahu.. kan ada Pak Dirman"

Nikko tertawa "Pak Dirman juga mengerti, dan aku percaya dia tetap tutup mulut soal hubungan kita kepada orang-orang kantor"

"Yasudah ayo kita masuk, yang lain pasti sudah menunggu di lobby" ucap Carmina.

Mereka lalu berjalan beriringan tanpa genggaman tangan karena khawatir teman-teman kantor yang lain akan melihat. Mereka tetap sepakat merahasiakan hubungan mereka. Mungkin setelah Raker mereka baru bisa terbuka soal hubungan istimewa di antara mereka.

Sekretaris Pak Gary yang merupakan ketua panitia Raker, mengumumkan pembagian Kamar. Entah sengaja atau hanya kebetulan, kamar Nikko bersebelahan dengan Kamar Carmina. Nikko memamerkan senyum kemenangan karena dia tidak jauh-jauh dari Carmina.

Setelah menaruh koper di kamar masing-masing. Mereka akhirnya menuju tempat makan siang. Kursi panjang yang cukup menanpung 20 orang sudah ditata dengan rapi. Mereka makan siang di restaurant tepi Kolam Renang. Pak Gary Pillar selaku CEO dari Pillar Motors memberikan sambutan. Lalu acara dilanjutkan dengan makan siang.

Makan siang selesai, acara selanjutnya adalah acara bebas. Para Manager yang akan presentasi mempersiapkan diri. Mereka punya waktu 4 jam untuk acara bebas karena setelah makan malam masing-masing Manager akan presentasi. Nikko dan Carmina memutuskan untuk menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan di area hotel. Mereka tiba di Balkon seukuran lapangan Tenis yang menghadap langsung ke bukit-bukit hijau. Balkon itu dilapisi karpet hijau yang menyerupai rumput lapangan Golf. Area ini terdapat fasilitas Golf mini. Nikko mengajari Carmina cara bermain Golf. Nikko memegangi Stick Golf dari arah belakang, membuat posisinya seperti sedang memeluk Carmina dari belakang. Nikko membimbing Carmina mengayunkan stick Golf hingga masuk ke lubang sasaran. Nikko lalu mencium pipi Carmina dengan cepat, takut ada teman kantor yang melihat.

Miracle of NikkoWhere stories live. Discover now