Chapter 6

270 23 9
                                    

Carmina, Bella, dan Ivan menghabiskan malam Minggu mereka di sebuah Cafe yang mengusung tema Coklat. Setiap malam Minggu tepat jam 8 malam, Cafe itu selalu mengadakan atraksi horor. Para pelayan berpakaian dan berdandan menyerupai hantu-hantu lokal maupun Luar Negeri. Mereka akan menakut-nakuti pengunjung dengan suasana gelap dan musik latar yang mengerikan. Sialnya Carmina tidak memiliki pasangan untuk dipeluk jika ia merasa ketakutan, sementara Bella bisa bergelayut manja di pelukan Ivan.

"Kenapa kita ke Cafe ini sih Bel, Van? Kalian sengaja ya bikin aku makin ngenes karena gak ada pegangan kalau ketakutan nanti.

Bella dan Ivan tak bisa menahan gelak tawanya. Mereka malah sengaja memanas-manasi Carmina dengan manja-manjaan di depan Carmina.

"Makanya Car, buruan cari pacar gih. Emang gak bosen setiap datang ke sini pegangan sama tiang melulu?" ucap Bella dengan nada mengejek.

"Puas kalian ya? Awas saja lain kali akan Aku balas" ucap Carmina kemudian langsung cemberut.

2 orang laki-laki berkaos hitam memasuki Cafe sambil melihat-lihat apakah ada bangku yang kosong. Pandangan mereka akhirnya bertemu dengan sosok Bella.

"Ivan, itu bukannya Nikko sama Billy ya?" Tunjuk Bella kepada 2 sosok itu.

Pandangan Ivan bertemu dengan 2 sosok di kejauhan yang tidak lain adalah Nikko dan Billy. Secara spontan Ivan langsung melambaikan tangan pada mereka. Nikko dan Billy akhirnya menghampiri meja Ivan, Bella, dan Carmina yang memang cukup untuk maksimal 6 orang.

Kaki Bella menyenggol kaki Carmina di bawah meja. Menyadarkan Carmina dari lamunannya. "Lihat siapa yang datang" ucap Bella.

"Hai semuanya, kalian ke sini juga?" tanya Nikko berbasa-basi.

Nikko mengalihkan pandangannya ke sosok yang duduk bersebrangan dengan dengan Bella dan Ivan. Ya... tidak lain dan tidak bukan, itu adalah Carmina.

"Hai Car, kamu gak senang dengan kehadiranku ya? Sungguh Aku dan Billy tidak tahu kalau kalian ke sini juga"

"Ini hari liburku, aku bukan Asisten Pribadimu jika hari libur" dengan nada ketus.

Nikko tersenyum sambil bertukar pandang dengan Billy "Ini juga Hari liburku, tenang saja aku gak akan ngebahas pekerjaan di sini. Jadi, apa kami boleh bergabung?" pinta Nikko.

Carmina hanya menjawabnya dengan anggukan. Nikko lalu mengambil posisi duduk di sebelah Carmina.

"Car, jangan jutek-jutek dong jadi perempuan, nanti gak ada yang mau loh" ucap Bella yang dibalas dengan tatapan sinis Carmina.

Atraksi horor akan segera dimulai, dan sebagian besar lampu Cafe dimatikan. Hanya lilin kecil di dalam gelas yang menjadi penerangan di setiap meja.

Teriakan-teriakan mulai terdengar dari kejauhan. Berbagai macam sosok hantu mulai menghampiri meja pengunjung. Bella mencengkram erat pegangannnya pada lengan Ivan. Sementara Carmina masih bersikap santai aja, sampai ketika sosok Valak muncul di hadapan meja dengan tiba-tiba. Sosok itu memang hantu bohongan, tapi tetap saja kemunculannya yang tiba-tiba di tengah suasana yang gelap berhasil membuat Carmina terkejut dan seketika berlindung di balik bahu Nikko. Tangannya mencengkram lengan bisep Nikko dengan kuat.

Sampai akhirnya atraksi horor selesai dan lampu kembali dinyalakan, posisi Carmina tidak juga berubah. Nikko membiarkannya. Tak menyangka Carmina akan bereaksi setakut itu pada Valak Bohongan.

Bella melepaskan tangannya yang melingkar kuat di pinggang Ivan, ia lalu melongo tak percaya melihat posisi Carmina dan Nikko. "Car... udah selesai atraksinya, enak banget ya punya pegangan hidup" ucap Bella menyindir Carmina sambil menahan tawanya.

Miracle of NikkoWhere stories live. Discover now