Chapter 8

269 28 41
                                    

Ruang Tim Pemasaran,

Nikko Pillar sedang memberikan pengarahan pada timnya.

"Jadi hari ini kita bagi-bagi tugas, Narez tolong pastikan kita dapet venue tepat di dekat pintu masuk pengunjung pameran, gimana pun caranya lo kejar PIC Venue-nya, kalau perlu lo entertain pake cara bersih!... Ivan dan Jerico kalian ngewakilin gua ya buat meeting sama vlogger Romi Salim, lo diskusikan materi vlognya, matengin konsepnya, cari tim video terbaik!... Billy lo temenin gua  meeting sama Paman Gary! Carmina... Hemmm... Kamu temenin Ivan dan Jerico ya.. dan buat laporan hasil meeting-nya sedetail mungkin!.... Semuanya paham?"

"Siap Capt!" sahut Ivan, Jerico, Narez, Dan Billy berbarengan

Nikko lalu tersenyum ke arah Carmina "Gak apa-apa kan pagi ini kita pisah dulu?"

"Aku ini professional Capt" jawab Carmina menekankan

"Kalau kangen telefon aku aja, gak baik dipendam dalam hati nanti sakit" Nikko kalau sudah godain Carmina memang gak mengenal waktu dan tempat.

"Modus mulu, pacarannya kapan Capt?" Celetuk Narez yang sukses membuat teman-temannya tertawa.

Carmina langsung memasang muka jutek. Kesal karena pagi-pagi sudah jadi bahan olok-olok di kantor. "Ngapain sih Nikko ngomong kaya begitu? Gak malu apa jadi bahan olok-olok teman-teman seruangan? Uchhhh... Nyebelin!!!" Carmina menggerutu dalam hatinya.

Akhirnya semua anggota Tim Siap Tempur berpencar menjalankan tugasnya masing-masing. Jam 3 sore Nikko mengajak Ivan, Jerico, dan Carmina berdiskusi mengenai hasil meeting bersama vlogger Romi Salim. Ivan menjelaskan secara detail bagaimana konsep vlog yang akan dibuat bersama Romi Salim kepada Nikko. Model marketing yang seperti ini memang hal baru bagi Nikko. Jadi dia benar-benar memperhatikan dengan seksama. 

"Oiya Capt, tadinya kita cuma mau buat 1 episode saja, tapi kayanya perlu ditambah 1 episode lagi. Ada ide bagus dari Carmina dan Romi Salim sudah setuju, tinggal nunggu persetujuan dari lo aja Capt" ucap Ivan.

"Ide apa Van?" tanya Nikko penasaran.

"Car, lebih baik kamu aja yang jelasin" pinta Ivan.

Nikko kini mengarahkan pandangannya pada Carmina. Menunggu Carmina mengatakan sesuatu. Carmina bingung harus memulainya dari mana, ia lalu memeriksa beberapa catatannya di laptop. 

"Hemmm... begini Capt Selama ini sosok yang mewakili Pillar Motors itu Pak Gary Pillar selaku CEO. Klien-klien kita rata-rata rekanan Pak Gary yang usianya 40 tahun ke atas, konglomerat-konglomerat  kawakan. Aku rasa Pillar Motors butuh 'wajah baru' yang lebih fresh yang bisa merangkul klien-klien usia 25-39 tahun, yang terdiri dari artis-artis muda papan atas, dan CEO Perusahaan-perusahan Starup yang berusia muda. Menurut aku, Capt Nikko sangat pas mewakili 'wajah baru' Pillar Motors. Jadi di episode 2, vlog-nya akan membahas tentang Capt Nikko. Pengalaman hidup Capt Nikko sangat menarik untuk dibahas, jarang kan ada anak pengusaha sukses yang menolak semua fasilitas mewah dan memilih meniti karir dari nol dengan jirih payahnya sendiri? ini akan content yang menarik" ucap Carmina bersemangat.

Nikko berusaha keras mencerna setiap kata yang diucapkan Carmina, sampai akhirnya dia bisa menyimpulkannya sendiri "Tapi aku tidak suka di-expose Car" ucap Nikko.

"Nikko, kita perlu Branding. Kalau Branding perusahaan kita sudah kuat. Klien yang akan menghampiri kita bukan kita yang cape-cape mengejar klien. Tampan, Muda, Anak Pengusaha Sukses yang memilih mandiri, rendah hati, dan sosok yang pekerja keras. Kamu punya segalanya untuk 'wajah baru' Pillar Motors" ucap Carmina mencoba meyakinkan.

Miracle of NikkoWhere stories live. Discover now