33. SIAPA

889K 63.1K 57.4K
                                    

33. SIAPA?

Dalam hidup. Akan selalu ada yang pergi kan?” — Kejora Ayodhya

Siapa orang yang berani menaruhnya di loker Kejora?

Masih jadi pertanyaan besar di kepala Galaksi. Orangnya mungkin tidak jauh-jauh dari Kejora. Teman-teman sekelasnya adalah kandidat pertama yang harus dicurigai. Lalu beberapa teman dekat Kejora. Siang itu Galaksi sedang menunggu Kejora di depan ruang guru. Kejora jarang masuk ruang guru karena masalah sepertinya. Namun kali ini berbalik posisi. Galaksi yang menungguinya di depan sana sendirian. Kalau orang iseng. Sudah pasti milik Fani raib diambil. Bukannya di loker Kejora.

“Kok di sini sendirian sih Gal?” tanya Sarah yang hendak lewat.

“Nungguin Kejora,” balas Galaksi membuat Sarah mengerjapkan kedua matanya.

Mau bagaimana pun. Sarah tidak akan pernah bisa menggantikan Kejora.

Di mata Galaksi. Tidak ada yang lebih penting dari Kejora. Melihat bagaimana cemasnya wajah Galaksi saat ini untuk Kejora membuat Sarah tidak bisa menyembunyikan rasa sedihnya.

“Jangan galak galak gitulah Gal,” Sarah mencoba mencairkan suasana namun Galaksi sedang tidak mau bercanda apalagi basa-basi saat ini.

“Lagi gak pengin basa-basi Sar,” ujar Galaksi.

“Lagi maled debat sama lo. Ketemu lo bawaannya debat mulu,” ujar Galaksi gerah.

“Udah Bel. Masuk kelas yuk?” ajak Sarah. Berharap Galaksi mau menerima ajakannya.

Galaksi menghela napas berat karenanya. “Nanti Sar. Lo duluan aja,” tolaknya.

Lagi dan lagi. Yang Sarah dapatkan hanyalah penolakan. Sarah sudah lama mengagumi Galaksi. Dulu tidak pernah bisa sedekat ini. Namun kali ini meski dengan cara yang salah. Sarah bisa mendekatinya. Dulu cowok ini terlihat mustahil namun kini ada di sampingnya. Mengobrol dengannya. Rasanya menyenangkan hanya karena melihat wajahnya.

“Coba aja cowok kaya lo suka sama gue ya Gal,” ujar Sarah sambil menerawang.

“Gue pasti seneng banget,” lanjut Sarah.

Gue yang gak seneng, balas Galaksi dalam hati.

“Ada banyak Sar. Lo aja yang belum ketemu.” Galaksi mencoba untuk bersikap ramah. Walaupun ngeselin. Sarah tetap perempuan. Galaksi tidak mau terlalu keras padanya. Cewek ini hanya salah melangkah.

“Ada banyak ya? Gue maunya lo Gal.” Sarah menoleh pada Galaksi.

“Lo menarik Sar. Ada banyak cowok yang liat lo karena lo menarik. Itu artinya kemungkinan besar lo pantas dimilikin oleh orang lain. Gue yakin banyak yang liat lo atau liat foto-foto lo dengan perasaan pengin miliki,” ucap Galaksi.

“Gitu ya?” balas Sarah. “Lo gak ada perasaan pengin milikin gue emang?”

Sekarang Galaksi menyesal karena sudah bersikap ramah pada cewek ini.

“Kalau gue enggak. Kalau lo nawarin Jordan mungkin dia mau,” ujar Galaksi.

Sarah tertawa kering. “Jangan Jordan deh. Dia kan kucing karong. Dikasi segala jenis ikan juga diambil,” ujar Sarah.

“Padahal udah putus tapi masih diprioritasin ya Gal?” Galaksi dapat mendengar nada cemburu dari Sarah.

“Yakin dia bakal nerima kamu lagi?” tanya Sarah. Galaksi terdiam. Berpikir sebentar. Galaksi tidak tahu jawabannya.

“Gue masih berharap Gal. Kalau lo butuh gue. Lo bisa cari gue.” Sarah lalu mundur perlahan. Membalikan badannya untuk menuju ke kelasnya. Mana mungkin Galaksi mengejarnya? Cowok itu kan tidak peduli padanya. Di ambang kelas ada Kris yang sedang duduk di depan sana memperhatikan mereka. Belum ada guru yang datang ke kelas mereka ternyata.

GALAKSIKEJORA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang