1. LORONG UTAMA SMA GANESHA

1.3M 75.3K 48.9K
                                    

1. LORONG UTAMA SMA GANESHA

“Tunggu! Lo gak pake dasi?” tanya cowok ketua geng itu.

Kejora yang sedang berlarian saat mendengar suara megafon sekolah menoleh karena merasa dipanggil seseorang. Perempuan dengan seragam lusuh dan bando kuning itu seketika berhadapan dengan cowok bertubuh besar yang akhir-akhir ini selalu membawa tongkat baseball bersamanya. Galaksi Aldebaran, pacarnya.

“Lo bisa kena damprat kalau ke lapangan sekarang. Mending kabur. Di lapangan lagi ada razia,” imbuhnya lagi tanpa ekspresi.

“Emangnya lo mau kena sidak Bu Dayu sama Pak Dandang? Tuh mereka lagi nyari mangsa buat disuruh ngepel di lorong utama. Yakin lo nekat ke sana?”

“Aduh tapi—,”

“Udah lo pake dasi gue aja. Nih,” kata Galaksi lalu melepas paksa dengan satu tangan dasi sekolah yang tadi terikat di dahinya membuat Kejora menatap bingung. Cowok itu lalu memasangkannya pada kerah seragam Kejora dengan asal.

“Nanti pulang sekolah kembaliin ke Warjok. Beli dasi tuh mahal.” Kejora yang merespons lambat pun mendongak ke depan namun Galaksi sudah pergi menjauhinya. Cowok itu tampak tak mau terlihat berdua dengannya. Sekarang keadaan telah berubah. Galaksi lebih sering bermain perempuan. Hampir tiap hari dengan perempuan yang berbeda dan selalu menunjukkan itu di depan Kejora yang notabene adalah pacarnya. Bahkan sekarang selalu menolak kehadiran Kejora di kehidupannya. Membuat Galaksi menjadi begitu asing.

Sosoknya lalu menghilang ke gedung belakang. Pasti manjat tembok untuk bolos ke WBG (Warung Bu Gendut) atau yang biasa disebut Warjok—tempat paling bersejarah bagi murid-murid nakal untuk nongkrong dan kabur dari jam pelajaran yang tidak mereka sukai.

“KEJORA!! NGAPAIN KAMU BERDIRI DI SANA?!” lengkingan suara Bu Dayu membuat Kejora terkejut. Guru gendut dengan sanggul dan tusuk konde ala orang Keraton itu bertolak pinggang menatapnya garang.

“KEMARI KAMU!!!”

Kejora meneguk ludahnya. “I-iiya Bu...”

“CEPAT!! LAMBAT SEKALI KAMU KAYA SIPUT!!”

Setelah Bu Dayu berbalik badan. Kejora melotot melihat yang tersisa di lapangan hanyalah teman-teman Galaksi yang super berandal dengan bau badan yang super menyengat. Siapa bilang orang ganteng itu gak bau badan? Seganteng-gantengnya cowok tetap saja ada yang bau badan.

“Bah! Kejora,” sapa Bams. “Sendirian aja nichhh,” sapa Bams dilebay-lebaykan.

Satu titik dua koma.
Eh, Neng cantik siapa yang punya?” goda Nyong pada Kejora.

“Weh kleng. Siep iban ci, Nyong! (Diem lo, Nyong) Pengen nas cang ne! (Pusing kepala gue ini)” ucap Guntur dengan bahasa Bali. Masalahnya cowok itu sedang demam dan butuh tidur di kelas secepatnya. “Itu cewek punya Bos lu! Ketauan sama Galak habis aja lo di Warjok nanti,” ucap Guntur.

“Waduh, kita dihukum bareng sama ceweknya si Bos nih,” goda Jordan. “Seru juga liat yang bening-bening kalau lagi kepanasan.”

“Abis kalau sama lo-lo pada bosen. Batangan mulu sih,” kata Jordan lagi ambigu.

“Yeee itu sih mau lu Dan! Cewek temen juga lu embat. Udah jaga tuh mata. Salah-salah kena jotos bolak-balik lu sama Abwang Galak,”  ucap Nyong yang berdiri di sebelahnya.

“Bah! Telat lu Ra?” ucap Oji. “Tumben-tumbenan. Biasanya juga cewek rajin kaya lu subuh-subuh udah di sekolah.”

“Udah diem lo pada. Bu Dayu mau ke sini lagi,” bisik Septian dengan sikap tenang.

GALAKSIKEJORA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang