21- Wanita Itu?

140 10 1
                                    

Mungkin lo hadir kembali, tapi tidak dengan hati dan perasaan gue
-Naden-

~•BS•~

Naden menaruh motor sport Kesayangannya digarasi.

Hari ini sungguh melelahkan baginya. Bagaimana bisa saat ia sedang fokus mengerjakan tugas-tugas yang menumpuk, ia diminta datang ke cafe untuk  berkumpul bersama sahabat yang sudah ia anggap sebagai keluarga. Ia tidak menolaknya, anggap saja bertemu sahabat bisa menjernihkan pikiran.

Naden berjalan menuju tangga.

''Kenapa baru pulang?" ucap Miranda, mama Naden.

Suara itu membuat langkahnya terhenti, ia langsung menengok kesamping, arah sumber suara tersebut.

Seketika tubuhnya menegang hebat.

Bukan karena mama nya, tetapi dengan wanita itu.

Wanita yang terakhir ia lihat lima tahun yang lalu. Dan juga wanita yang meninggalkannya tanpa sepatah kata pun.

Pandangan mereka bertemu. Wanita itu tersenyum manis kepadanya.

Ia langsung mengalihkan pandangannya kearah Miranda, mama nya.

''Habis ngumpul sama temen," ucap Naden.

Miranda mengangguk. ''Kalo gitu mama tinggal dulu sebentar."

Hanya mereka berdua sekarang, penuh dengan kecanggungan. Suasana rumah yang tadinya dingin sekarang berubah menjadi panas.

''Naden," panggil wanita itu.

Naden mengalihkan pandangannya kearah wanita itu.

''Lo siapa sih?!" ucapnya sambil meninggalkan tempat ia berdiri.

Wanita itu menahan lengan Naden.

''Tunggu Den."

Naden menghentakkan lengannya.

"Gue sibuk," ucapnya meninggalkan wanita itu.

**

Naden berjalan keluar kamar, ia langsung menemukan wanita itu dan mama nya sedang mengobrol penuh dengan canda tawa. Layaknya seorang sahabat.

Dengan menyampirkan tas dibahunya, ia berjalan melewati mereka berdua.

Lantas keduanya langsung mengalihkan pandangannya ke arah Naden. Mereka berdua terlihat bingung, ingin pergi kemana Naden di malam hari seperti ini dengan membawa tas.

''Kamu mau kemana sayang?" tanya Miranda, mama Naden.

''Malam ini aku nginep dirumah temen ma," ucap Naden sambil berlalu dari hadapan mereka berdua.

Untuk malam ini saja ia ingin mendinginkan pikirannya. Ia terlalu terkejut dengan kenyataan yang menamparnya hari ini.

Wanita yang dulu meninggalkannya tanpa sepatah kata pun, kembali tanpa rasa bersalah. Ia berharap wanita itu tidak meminta memulai hubungan kembali dengannya.

Naden segera menstarter motornya dan mulai menjalankan motornya, tapi tiba-tiba ada sebuah tangan memegang lengannya membuat Naden menoleh kearah si pemilik tangan itu.

''Gue masih sayang sama lo Den," ucap wanita itu.

Naden diam mendengarnya. Sudah ia duga pasti wanita yang pernah merebut hatinya meminta memulai hubungan baru dengannya.

''Mungkin lo hadir kembali, tapi tidak dengan hati dan perasaan gue," ucap Naden.

Naden langsung melajukan motornya menuju rumah salah satu sahabatnya.

Beloved SunshineWhere stories live. Discover now