17- Bad Day

150 14 7
                                    

Dengan adanya lo disekitar gue akan menjadi hal buruk
-Nadife-

~•BS•~

Bel masuk telah berdering, sebagian kelas telah memulai jam pelajaran pertama. Berbeda halnya dengan kelas Nadife, kelasnya masih ramai akibat celotehan Lanova dan candaan Gani, membuat kelas menjadi riuh layaknya seorang suporter mendukung tim favoritnya.

Nadife memilih duduk diam sambil memainkan ponselnya dibandingkan ikut ramai seperti Lanova dan Gani.

Arnold yang duduk disamping Nadife juga lebih memilih memetik senar gitarnya. Jangan lupakan Naden yang sangat tidak mempedulikan keadaan sekitar, ia tidur sambil earphone bertengger di telinga nya.

Pintu kelas terbuka, seketika kelas menjadi hening dan dipenuhi tanda tanya ketika melihat gadis cantik yang masih asing berjalan di belakang bu Nila dan berdiri di depan kelas sambil memandang seluruh isi kelas dengan pandangan bahagia.

''Lah? Mantan lo Dife?" celetuk Gani tanpa sadar. Membuat semua penghuni kelas melihat ke arah Nadife. Sedangkan Nadife hanya memandang lurus ke depan. Arnold dan Lanova langsung memberi tatapan membunuh kepada Gani.

Naden masih tertidur pulas sejak tadi. Ia tidak terganggu keadaan sekitar.

''Den."

''Naden. ''

Ucap Lanova dan Gani berbarengan mencoba untuk membangunkan Naden.

Naden membuka mata dan melepaskan earphone yang bertengger di telinga nya.

''Apa?" tanya Naden.

''Lo liat aja tuh siapa yang di depan kelas," ucap Lanova.

Pandangannya langsung terarah ke depan kelas. ''Ohh..." ucap Naden singkat.

''Silahkan Adhara," ucap bu Nila.

''Kenalin nama gue Adhara Arista. Lo bisa manggil gue Adhara, Ara, Dhara, atau terserah lo aja mau manggil apa, senyamannya aja. Semoga kita bisa jadi teman ya."

''Adhara silahkan kamu duduk di dekat Naden ya."

Adhara mengangguk dan berjalan ke arah bangku di dekat Naden.

Nadife yang juga duduk bersebelahan dengan Adhara merasa moodnya tidak bagus untuk hari ini.

''Adhara duduk diantara Nadife sama Naden?" tanya Gani ke Lanova.

Lanova mengangguk. ''Mau gimana lagi?"

''Hai, masih ingat gue?" tanya Adhara kepada Naden yang berada di samping kirinya.

Naden tidak menjawab, dan hanya memalingkan wajahnya ke arah depan.

**

Bel istirahat berbunyi, seluruh siswa menghentikan aktivitas belajar, dan berjalan menuju kantin untuk mengisi perut mereka.

''Bang Arnold, ayo kantin," ucap Nadeline memasuki kelas Arnold.

''Kak Lano, Kak Gani ayo kantin bareng," ajak Azzura.

''Kak Naden, Kak Nadife ikut ke kantin bareng?" tanya Nadeline.

Beloved SunshineWhere stories live. Discover now