13- Bianglala

199 17 8
                                    

Sebagian orang lebih baik menyimpan perasaan sampai waktu yang tepat ia harus mengatakannya.

Tertanda :
Jf, Author @Jisunshine_

~•BS•~

Drtt.. Drtt.. Drtt

Suara dering telepon membangunkan seorang wanita yang sedang tertidur di alam mimpinya, wanita itu tidak lain adalah, Nadeline.

Dengan nyawa yang masih setengah sadar, Nadeline menggeser tombol hijau tersebut ke bagian atas layar, tanpa melihat siapa yang meneleponnya di pagi hari ini.

''Hallo,'' ucap Nadeline dengan suara serak khas orang bangun tidur.

''Nad, nanti gue jemput lo jam 9,'' jawab orang dari seberang telepon sana.

Mendengar jawaban tersebut, Nadeline langsung melihat nama si penelepon yang menganggu tidurnya.

Tertera nama 'Gani Wijaya' di layar teleponnya dengan waktu panggilan 00:55.

''Ha? Jam 9? Sekarang jam berapa?''

''Jam 8, satu jam lagi gue jemput lo.''

Mata Nadeline seketika membulat. Dalam waktu satu jam ia harus mempersiapkan diri. Bahkan ia tidak tau harus memakai outfit seperti apa.

*BS*

''Den, misalkan wanita itu kembali di kehidupan lo, gimana?'' tanya Lanova yang tidur dengan nyaman di kasur empuk milik Naden.

''Gue gak tau, hubungan gue udah berakhir lama. Selama itu juga gue gak pernah komunikasi sama dia."

''Kalo misalkan dia ngajak lo mulai dari awal lagi, lo mau?"

Naden menggeleng. ''Menurut gue, hubungan yang udah berakhir bakal susah diperbaiki lagi, walaupun berhasil pasti akhirnya gak sejalan kayak dulu lagi."

''Lo yakin? Gak mau mulai dari awal lagi?"

Naden mengangguk. ''Sekarang gue belajar buat nerima orang baru di hidup gue."

Lanova tersenyum mendengar ucapan Naden.

''Trus lo Lan, urusan sama mantan lo udah beres?" tanya Naden.

''Mantan gue yang mana?"

''Mantan lo yang sekolahnya tetanggaan sama SMA Nusa Perwira."

''Yang itu udah beres."

''Kalo yang anak IPA sebelah? Trus juga mantan lo yang anak IPS gimana tuh akhir hubungan lo?"

''Semua berakhir dengan kata 'Mantan' Den."

*BS*

Suara bel rumah Nadeline berbunyi. Arnold yang sedang menonton film mau tidak mau harus berjalan membuka pintu rumah tersebut.

''Ngapain lo kesini?" tanya Arnold melihat sahabatnya berdiri didepannya.

''Rumah gue sepi Nold, mau gak mau gue kerumah lo."

''Kenapa harus rumah gue? Rumah Naden juga bisa kan?''

''Naden gue pastiin lagi sibuk, gue gak mau ganggu," ucap Nadife berjalan melewati Arnold yang masih berdiri diambang pintu.

Nadife berjalan menuju ruang TV dan duduk di salah satu sofa sambil mengambil salah satu cemilan yang ada di meja.

''Nadeline mana Nold?'' tanya Nadife kepada Arnold yang sudah duduk di sampingnya.

Beloved SunshineWhere stories live. Discover now